Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Bank DKI: Semua Warga Jakarta Pakai JakOne Pay

Kompas.com - 27/05/2022, 15:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank DKI terus berniat memperluas transaksi pembayaran digital melalui JakOne Pay.

Direktur Teknologi dan Operasional PT Bank DKI Amirul Wicaksono ingin, JakOne Pay dimanfaatkan untuk transaksi pembayaran digital di pasar, anak sekolah, penjual, dan seluruh warga Jakarta.

"Jadi kami ingin lebih luas lagi, harapannya semua warga Jakarta pakai JakOne Pay sebagai transaksi digitalnya," kata dia kepada media, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Jadi Agenda Presidensi G20, Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia Diharapkan Sasar Kota Besar

Ia menambahkan, saat ini sudah banyak uang elektronik, tetapi kebanyakan menyasar konsumen kelompok menengah atas. Sedangkan JakOne Pay diharapkan bisa dinikmati semua kalangan untuk melakukan transaksi digitalnya.

Ia membeberkan, aplikasi JakOne Pay adalah aplikasi yang sederhana. Untuk dapat menggunakan uang elektronik ini, konsumen tidak diwajibkan menjadi nasabah Bank DKi.

"Dengan JakOne Pay sudah dapat bertransaksi menggunakan QRIS, sekarang merchant-nya sudah di mana-mana. Apalagi untuk milenial dan Gen-Z sudah sangat cepat mengarah ke sana," tutur dia.

Amir memaparkan, saat ini proses top up JakOne Pay dapat dilakukan melakui transfer bank dan kanal Bank DKI. Ke depan melalui kerja sama dengan PT Rintis Sejahtera, pihaknya secara pararel akan mengupayakan konsumen dapat melakukan top up lewat semua mobile banking.

"Selain itu, kami juga melakukan pendekatan agar konsumen dapat top up melalui toko ritel, misalnya Indomaret dan Alfamart," imbuh dia.

Amir berharap sampai akhir tahun 2022 ini, pengguna JakOne Pay akan mencapai 1 juta pengguna baru.

"Kami mau masuk ke segmen yang tidak perlu menjadi nasabah, jadi ini termasuk juga inklusi keuangan," ucap dia.

"Kalau sudah nyaman dengan JakOne Pay, nanti bisa ada link dengan JakOne Mobile. Jadi kami memenuhi kebutuhan masyarakat dengan simple apps dan super apps," tutup dia.

Baca juga: Transaksi Digital Banking Melesat, Per April Tembus Rp 5.338,4 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com