Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng UNS, Anak Usaha Bakrie Bangun Puslitbang Baterai Kendaraan Listrik

Kompas.com - 02/06/2022, 21:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT VKTR Teknologi Mobilitas, meneken nota kesepahaman dengan Universitas Sebelas Maret Surakarta atau UNS.

Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas, Gilarsi W. Setijono mengatakan, penandatanganan MoU ini dilakukan untuk mendukung pembangunan laboratorium penelitian dan pengembangan atau pusat penelitian dan pengembangan (Puslitbang) teknologi baterai dalam bidang transportasi secara jangka panjang dan berkelanjutan.

Pembangunan laboratorium ini bertujuan untuk inovasi dalam pengembangan teknologi baterai kendaraan listrik dan menjadi pusat pengujian terhadap baterai listrik baik untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dalam negeri ataupun kebutuhan komersial.

"Sebagai komponen utama dari kendaraan listrik, teknologi baterai yang ada saat ini masih mengalami banyak keterbatasan, sehingga masih sangat terbuka untuk dipelajari dan dikembangkan. Berdasarkan pemikiran itu, rencana kerja sama strategis dengan UNS ini kita lakukan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Pengguna Paylater Diprediksi Meningkat hingga 200 Persen pada 2024

Menurutnya, keterbatasan teknologi baterai saat ini terdapat di dua aspek, yakni aspek performa atau kinerja baterai, dan aspek harga bahan baku atau material baterai yang masih sangat mahal. Dia yakin jika dua hal ini bisa diatasi, upaya pengembangan teknologi baterai akan lebih maju lagi.

Dalam melihat performa baterai lanjutnya, ada dua hal yang krusial, yakni kemampuan kecepatan baterai dalam menghantarkan energi, dan banyaknya energi yang dapat disimpan oleh baterai tersebut.

Selain itu, baterai juga harus aman, tahan lama, cepat dalam pengisian daya, ramah lingkungan dan dapat dibuat dengan biaya yang relatif murah.

“Segudang tantangan di masa depan itu telah menanti untuk kita pecahkan bersama, mengingat perkembangan teknologi baterai nantinya akan semakin meningkat pesat,” terangnya.

Menurutnya, posisi Indonesia dalam rantai produksi baterai kendaraan listrik sangat strategis. Pasalnya, Indonesia saat ini tercatat sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar, yakni mencapai 52 persen dari total cadangan nikel dunia.

Baca juga: Perkuat Bisnis, XL Axiata Kuasai 51 Persen Saham Hipernet Indodata

Nilai ekonomi nikel semakin tinggi akibat adanya perang antara Rusia dan Ukraina yang memicu kekhawatiran akan menipisnya pasokan nikel karena gangguan produksi di Rusia. Situasi global itu dinilai sangat menguntungkan Indonesia.

“Saya kira ini merupakan peluang yang besar bagi kita sebagai negara produsen nikel terbesar untuk menjadi pemain nikel terkemuka terutama dalam rantai suplai bahan baku untuk baterai kendaraan listrik,” katanya.

Laboratorium penelitian ini nantinya terbuka dan memberikan peluang bagi siapa saja yang ingin bergabung, termasuk alumni dan mahasiswa UNS yang memiliki kompetensi di bidangnya.

Ketua PUI-PT Teknologi Penyimpanan Energi Listrik UNS Agus Purwanto mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana kolabarasi kedua institusi ini.

Kerja sama strategis antara UNS dan VKTR ini merupakan salah satu upaya untuk membangun budaya inovasi di kampus UNS. Selanjutnya, UNS akan menyiapkan pembangunan innovation lab dan akan mengelolanya untuk kemajuan bersama.

"Kerja sama ini merupakan upaya yang terus menerus untuk membangun budaya inovasi di kampus UNS. Secara khusus, kerja sama dengan PT VKTR ini adalah langkah awal yang baik untuk menciptakan satu ekosistem yang saling mendukung untuk mengembangkan elektrifikasi transportasi di Indonesia secara jangka panjang dan berkelanjutan oleh perguruan tinggi dan industri," tutur Agus.

Baca juga: Minta Gedung BPPT 1 Direvitalisasi, Luhut: Tidak Perlu Mewah-mewah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com