Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Manggarai, Jadi Stasiun Sentral, tapi Akses Jalan Sempit dan Semrawut

Kompas.com - 12/06/2022, 09:00 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan akan mengembangkan Stasiun Manggarai menjadi hub angkutan perkeretaapian. Dengan demikian, stasiun ini bakal menampung lalu-lintas kereta perkotaan dan kereta jarak jauh.

Kementerian Perhubungan akan melaksanakan switch over (SO) 5 dan SO 6 pada November 2022 mendatang untuk menata lalu-lintas Stasiun Manggarai di tengah pengembangan yang terus berjalan.

SO merupakan peralihan sistem persinyalan, operasional, atau pelayanan. Setelah rampung, Kementerian Perhubungan akan melanjutkan ke SO 7.

Pengamat Perkeretaapian sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, mengatakan ada beberapa krusial yang harus dibenahi pemerintah jika ingin menjadikan Manggarai sebagai stasiun sentral.

Baca juga: Intip Gaji Polisi Berpangkat AKBP Setingkat Kapolres

Menurut Djoko, pekerjaan rumah pertama yang harus segera dibereskan pemerintah adalah akses jalan ke Stasiun Manggarai yang sempit dan semrawut. Kondisi itu pula yang selama ini dikeluhkan banyak penumpang KRL.

"Stasiun Manggarai memiliki beberapa permasalahan yang berpotensi menganggu fungsinya sebagai stasiun sentral. Permasalahan paling mendesak adalah akses menuju Stasiun Manggarai yang kurang memadai, yakni jalan sempit dan lingkungan sekitar yang padat, semrawut dan tidak teratur," kata Djoko dalam pesan singkatnya, Sabtu (11/6/2022).

Ruas jalan Tambak dan Jalan Manggarai Utara adalah jalan sempit. Selain itu, terdapat beberapa titik penyempitan jalan yang menjadi penyebab kemacetan. Antara lain di terowongan lintas bawah Manggarai, area drop off depan stasiun, dan jembatan dekat pintu air.

"Oleh sebab itu, bila rencana ini benar terjadi, agar pemerintah menuntaskan problem tersebut lebih dahulu. Salah satunya memikirkan daya tampung dari Stasiun Manggarai," ungkap Djoko.

Baca juga: Apa Itu Koperasi: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Tujuan, dan Prinsipnya

Ia berharap agar pemerintah mengupayakan akses jalan dan kapasitas Stasiun Manggarai tidak jauh beda dengan di Stasiun Gambir. Juga lahan parkir perlu untuk kendaraan bermotor dan tidak bermotor.

Setali tiga uang, akses pejalan kaki atau pedestrian menuju Stasiun Manggarai juga perlu banyak pembenahan. Trotoar yang mengarah ke stasiun peninggalan Belanda ini kini banyak dipadati pedagang asongan dan pemukiman liar. 

Ada pun alasan teknis pemilihan lokasi di Manggarai sebagai stasiun sentral tersebut, karena lokasinya jadi persilangan KA jarak jauh dengan kereta bandara dan kereta listrik commuter line (KRL).

Akibatnya, fungsi Stasiun Gambir akan beralih menjadi stasiun biasa sebagaimana stasiun lain yang dilintasi KRL.

Baca juga: KKN Selimuti Garuda Indonesia pada Era Orba

Stasiun Manggarai adalah stasiun sentral yang pengembangannya masih memungkinkan berdasarkan pertambahan frekuensi jumlah perjalanan KA, meliputi KRL, KA Jarak Jauh maupun Kereta Bandara.

Dengan pemusatan Stasiun Manggarai, maka bottleneck berupa perlambatan headway atau kereta masuk ke stasiun berikutnya tidak akan terjadi seperti sekarang ini.

"Sekarang ini bottleneck-nya itu ketika KRL mau masuk Stasiun Manggarai, harus menunggu kereta yang lain lewat dulu. Katakanlah kereta jarak jauh atau kereta barang. Ke depan tidak akan seperti itu," beber Djoko.

"Kemudian, di Stasiun Gambir juga masih terlihat, ke depan tidak akan lama menunggunya untuk kereta listrik. Peralihan sinyal atau switch over adalah salah satu upaya menata lalu lintas kereta di dalam Stasiun Manggarai," tambah dia.

Baca juga: Begini Isi Proposal Perdamaian yang Ditawarkan Garuda ke Para Kreditur

Baik itu KRL, kereta jarak jauh, kereta bandara pun bisa dipusatkan di Stasiun Manggarai. Karena pengembangan Stasiun Manggarai memang didesain untuk perencanaan pengembangan jika kapasitas penumpang sudah semakin tinggi.

Kendati demikian, yang perlu diperhatikan jika Stasiun Manggarai menjadi pusat perlintasan dan persinggahan kereta maka akses atau jangkauannya perlu ditambah.

Caranya, lanjut Djoko, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilibatkan. Sebab bagaimanapun, masyarakat dari Bogor, Depok, Tangerang yang memanfaatkan KRL dominan bekerja di Jakarta.

Keterlibatan Pemprov. DKI Jakarta dapat dilakukan dengan membuka lahan yang saat ini banyak dimanfaatkan warga sebagai tempat hunian di sekitar Manggarai. Bahkan, banyak pemukian sekitar stasiun yang tercatat merupakan hunian liar.

"Koordinasi harus dengan Kementerian Perhubungan, BUMN, PT KAI, Pemprov. DKI Jakarta untuk bagaimana merangkul masyarakat sekitar," tutur Djoko.

Baca juga: PG Colomadu, Simbol Kekayaan Raja Jawa-Pengusaha Pribumi era Kolonial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com