Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debut Zulhas Jadi Mendag: Blusukan ke 2 Pasar, Syok Harga Serba Mahal

Kompas.com - 17/06/2022, 18:06 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Di hari keduanya menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan kembali turun ke pasar pada Jumat (17/6/2022). Kali ini dengan blusukan ke Pasar Koja, Jakarta Utara.

Sebelumnya di hari pertama usai dilantik menjadi orang nomor satu di Kementerian Perdagangan, Zulkifli Hasan juga melakukan sidak ke Pasar Cibubur, Jakarta Timur.

Zulhas panggilan akrab Zulkifli Hasan menegaskan komitmennya untuk segera mengeksekusi perintah Presiden Jokowi mengendalikan harga-harga bahan pokok, terutama minyak goreng.

Dalam kunjuangannya ke pasar tradisional, Zulhas mengaku sangat terkejut dengan harga-harga barang kebutuhan pangan yang relatif cukup mahal sehingga memberatkan masyarakat.

Baca juga: Sederet Kontroversi Zulkifli Hasan saat Jadi Menteri Kehutanan era SBY

Dalam kunjungannya di Pasar Cibubur pada Kamis, 16 Juni 2022, ia ingin mengecek harga-harga bahan pokok dan ingin mendengarkan langsung kelah kesah para pedagang dan pembeli.

"Hari pertama bertugas sebagai Mendag, saya langsung sidak ke pasar. Mengecek harga-harga bahan pokok dan mendengarkan langsung keluh kesah para pedagang dan pembeli," kata Zulhas dalam keterangan resminya.

"Buat saya, sebelum rapat-rapat, saat ini justru ini yang penting. Saya dengarkan langsung tadi keluhan pedagang, masyarakat pembeli, harga-harga bahan pokok harus segera kita kendalikan dan cari solusinya. Kasihan rakyat," sambung dia.

Ia beberapa kali berdiskusi sembari menyerap keluhan para pedagang pasar. Ketum PAN ini juga mengaku cukup syok mendengar keluh kesah pedagang.

Baca juga: Pemprov DKI Terima Rp 60 Miliar Dividen dari Produsen Bir Anker

"Saya terus terang syok juga karena tadi pembelinya ngeluh yang dagang ngeluh dan itu kita tadi lihat langsung akibat harga kebutuhan bapok hampir semua naik. Hanya beras yang tidak (naik)," ujarnya.

Dia menyebut harga cabai rawit merah naik hampir 20-30 persen dari Rp 80.000 per kilogram jadi Rp 100.000 hingga Rp 110.000. per kilogram.

"Begitupun cabai merah keriting yang juga naik jadi Rp 95.000 per kilogram. Bawang merah juga naik hampir 20 persen," ungkapnya.

Belum lagi harga minyak goreng yang masih saja mahal. Setali tiga uang, daging sapi sejak beberapa terakhir mengalami kelangkaan akibat wabah PMK.

Baca juga: Deretan 6 Menteri Perdagangan Era Jokowi dan Kontroversinya

Punya jurus turunkan harga minyak goreng

Zulkifli Hasan menjanjikan formula untuk mengatasi persoalan harga dan pasokan minyak goreng curah dalam beberapa hari mendatang.

"Ada beberapa cara dan formula yang bisa mengatasi itu. Kita tunggulah satu dua hari," kata Zulkifli Hasan dilansir dari Antara.

Zulkifli Hasan mengatakan, sebulan lalu, ia berdiskusi dengan para pelaku usaha minyak sawit dan menyampaikan bahwa prioritas Presiden Joko Widodo adalah harga minyak goreng curah Rp 14.000 per liter dengan pasokan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Sebulan lalu saya diskusi dengan teman-teman pelaku usaha minyak sawit. Ada skala prioritas. Prioritas Presiden itu Rp 14.000 minyak curah, sampai di tempat barangnya ada. Nah itu yang tidak tuntas," tukas Zulkifli Hasan.

Baca juga: Raksasa Kosmetik Revlon Mau Bangkrut

Ia menyatakan yakin bisa segera menyelesaikan persoalan distribusi dan pengendalian harga minyak goreng yang setengah tahun terakhir tak kunjung teratasi.

"Saya kira background pengalaman saya yang panjang tentu akan banyak membantu nanti segera menyelesaikan ketersediaan minyak goreng di manapun dan harga terjangkau. Itu yang penting," kata Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan menegaskan dirinya siap untuk bekerja sama dengan jajaran Kementerian Perdagangan untuk melanjutkan upaya penyelesaian masalah ketersediaan dan pengendalian harga minyak goreng.

"Tentu kita akan bersama-sama nanti, sekali lagi agar masalah minyak goreng yang lama ini bisa kita selesaikan dengan cepat dan segera. Kalau berlama-lama kan kasihan rakyat. Itu saya kira prioritas," katanya.

Baca juga: Kala BBM Juga Jadi Pemicu Kegaduhan Nasional di Malaysia...

"Semua pihak yang terkait tentu, enggak mungkin sendiri kan. Itu kan pekerjaan besar ya. Tapi kalau sudah ketemu permulaannya saya kira mudah ya," ujar Zulkifli Hasan.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi melantik Zulkifli Hasan menjadi Mendag menggantikan Muhammad Lutfi yang menjabat sejak 23 Desember 2020.

Sebelumnya, Zulkifli Hasan merupakan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2019-2024, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua MPR RI pada 2014-2019.

Zulkifli pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan menggantikan Malem Sambat Kaban pada 22 Oktober 2009 hingga 1 Oktober 2014.

Baca juga: Ramai Dibahas, Apa Kaitan Erick Thohir dengan Pemilik Saham GoTo?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com