Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Eksistensi Ekonomi Kerakyatan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 19/06/2022, 08:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pascapandemi dan Genjotan Pembangunan Kembali Perekonomian

Pada masa pandemi covid-19 melanda di 2019 lalu, daya perekonomian di tiap negara di dunia turut menurun, begitu pula di Indonesia. Dilansir dari Kemenkeu, Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam acara Seminar Nasional ISEI Tahun 2021 turut menyampaikan pendapatnya.

Baca juga: Kisah Sukses Diaspora Pasarkan Produk UMKM di Hongkong

“Dunia pada tahun lalu mengalami kontraksi minus 3,2 persen dari sisi pertumbuhan ekonominya. Akibat Covid-19 yang kemudian disertai pembatasan mobilitas lalu menciptakan kemerosotan ekonomi,”

Dalam pemulihannya, berbagai upaya dilakukan kebijakan pemerintah, salah satunya menggandeng banyak UMKM untuk bekerja sama. Inovasi ini direalisasikan misalnya oleh pemerintah daerah Surabaya dalam e-Peken (Pemberdayaan Ekonomi Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo).

E-Peken ini bekerja sama dengan berbagai UMKM untuk melayani kebutuhan pokok para aparatur sipil negaranya. Di antaranya adalah kebutuhan bahan makanan, token listrik, dan lainnya. Hal ini terbukti menambah transaksi perekonomian di daerah Surabaya sebanyak paling rendah 4 miliar.

Pemerintah Surabaya juga mengunci pembelian ASN wilayahnya hanya ke UMKM di sekitar domisilinya. Dengan serangkaian aturan yang diterapkan, e-Peken diyakini dapat membantu ekonomi kerakyatan aman.

Baca juga: Bagaimana Menjaga Loyalitas Konsumen agar Bisnis Tetap Eksis?

Tidak hanya itu, genjotan perekonomian juga dilakukan secara perlahan lewat e-commerce. Pembatasan berjarak nasional yang ditetapkan pemerintah membuat transaksi digital meningkat.

Dapat disimpulkan pula, sistem jual beli berbasis digital pada saat itu bahkan hingga kini bukan saja diminati, tetapi sudah seperti kebutuhan tiap individu.

Dengarkan obrolan lengkap mengeni pembangunan kembali ekonomi kerakyatan hanya di siniar Smart Inspiration dalam episode "Membangun Kembali Ekonomi Kerakyatan". Simak juga informasi menarik lainnya mengenai bisnis, pekerjaan, dan berbagai perspektif dalam pengembangan diri hanya di Spotify!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com