Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion
KOMPAS.com - Perbincangan soal gaji tampaknya tak akan pernah lekang oleh waktu. Bahkan, beberapa waktu lalu bertebaran tren konten yang menanyakan soal gaji.
Namun, hal yang membuatnya meragukan, yaitu mayoritas dari para talent adalah anak muda. Lantas, apakah hal tersebut membuktikan kalau kita bisa dapat gaji besar di usia muda?
Mincot, admin HRD Bacot, dalam siniar Obsesif bertajuk “Naik Gaji Jalur Cepat. Emang Ada?” menjelaskan bahwa landasan utama jika ingin gaji tinggi adalah menjadi karyawan tetap atau permanen.
Jika sudah berada di tahap ini, kita memiliki kesempatan juga untuk dipromosikan. "Kalo karyawan kontrak, ya, bisa juga sih, tapi lebih pada besaran yang tertulis di kontrak untuk periode tertentu," ujar Mincot.
Ternyata, kebaikan gaji tak serta-merta terjadi begitu saja. Ada jangka waktu minimal satu tahun dengan penilaian atasan terhadap performa kerja kita.
Mincot juga menambahkan jika, "Kenaikan gaji biasanya diberikan di awal tahun setelah cycle performance review yang dilakukan oleh atasan lo."
Performa ini kemudian dikonversi menjadi angka dan besaran persentase kenaikan gaji. Namun, proses ini juga tak mudah karena artinya kita harus konsisten berproses dan menghasilkan output yang outstanding.
Ada pula sistem promosi. Biasanya, promosi dilakukan jika kinerja kita menunjukkan kenaikan yang signifikan dalam kurun waktu tiga tahun.
Sebelum mendapat promosi, kita biasanya harus melewati proses talent review. Kelebihannya adalah, "Di dalam promosi juga ada skema kenaikan gaji yang lebih besar dari kenaikan tahunan."
Baca juga: Pentingnya Pengembangan Karyawan untuk Perusahaan
Sama seperti penjelasan soal performa, kita bisa mendapat promosi secara cepat asalkan performa harus outstanding. Artinya, kompetensi yang dimiliki pun harus bagus.
Kita juga bisa mendaftar di posisi management trainee. Menurut Mincot alasannya adalah, "Bisa dapet promosi yang jelas waktunya dan start gajinya juga lebih tinggi ketimbang karyawan reguler lainnya."
Namun, kita tetap harus menyiapkan proses seleksi yang banyak rangkaiannya. Selain itu, kita juga wajib mengikuti programnya yang paling cepat dilaksanakan dalam jangka waktu 2–3 tahun.
Tak hanya itu, kita juga mungkinterbebani karena ada ekspektasi dari perusahaan. Ini terjadi karena mereka menganggap kita adalah orang-orang terpilih dengan kompetensi yang mumpuni.
Meskipun begitu, Mincot kembali mengingatkan kalau, "Ini gak mudah dan gak cepat."