Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hama Belalang Serang Lahan Padi di Sumba Timur, Kementan Sarankan Petani Ikut AUTP

Kompas.com - 22/06/2022, 18:37 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejumlah petani di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami gagal panen akibat serangan hama belalang.

Untuk mengantisipasi kerugian akibat gagal panen, Kementerian Pertanian (Kementan) menyarankan para petani untuk mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) atau asuransi pertanian.

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, dengan mengikuti AUTP, petani tetap dapat melangsungkan budi daya pertanian tanpa khawatir mengenai permodalan.

"AUTP akan memberikan pertanggungan kepada petani sebesar Rp 6 juta per musim per hektar (ha) ketika mengalami gagal panen," ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (22/6/2022).

Baca juga: Antisipasi Kerugian Akibat Hama Wereng, Kementan Imbau Petani Madiun Ikut Program AUTP

Dengan pertanggungan yang didapat dari program AUTP, lanjut Ali, petani tetap dapat melakukan penanaman kembali.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pertanian tetap harus dapat berjalan dalam situasi dan kondisi apapun.

Bahkan, Ali tak ingin serangan hama organisme pengganggu tanaman (OPT) dan perubahan iklim mengganggu tingkat kesejahteraan petani.

Untuk itu, kata dia, mengikuti AUTP akan menjamin produktivitas pertanian terus berlangsung meski mengalami gagal panen.

Baca juga: Lahan Pertanian di Klungkung Diserang Hama, Kementan Sarankan Petani Ikut AUTP

"Dengan mengikuti program AUTP, petani tetap dapat menjaga tingkat produktivitas pertanian mereka. Ketika gagal panen, petani tetap memiliki modal untuk memulai kembali usaha pertaniannya," ujar Ali.

Senada dengan Ali, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pertanian merupakan sektor yang rentan terhadap serangan hama OPT dan perubahan iklim.

Oleh karena itu, kata dia, program AUTP diluncurkan agar petani tak mengalami kerugian ketika terjadi gagal panen.

"AUTP merupakan treatment agar petani tetap dapat mengembangkan usaha pertanian mereka meski mengalami gagal panen," kata SYL.

Baca juga: Cuaca di Lumajang Tak Menentu, Petani Tembakau Khawatir Gagal Panen

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembiayaan Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan Indah Megahwati mengatakan, AUTP juga dapat menjaga produktivitas pertanian dengan baik.

Menurut Indah, hal itu sesuai dengan tujuan pembangunan pertanian nasional, yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat.

"Dengan program AUTP, masalah utama petani yakni permodalan akan dapat teratasi. Petani tidak perlu lagi risau soal permodalan untuk memulai kembali usaha pertaniannya," imbuh Indah.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com