Kebanyakan orang Australia juga sangat paham citarasa kopi. Setiap kedai kopi di negara itu memiliki citarasa khasnya masing-masing.
Baca juga: Rincian Batas Usia Pensiun TNI: Tamtama, Bintara, dan Perwira
Selain itu, orang Australia umumnya sulit berpindah ke dari satu kedai kopi ke kedai kopi lainnya jika sudah terlanjur menyukai kopi dan pas dengan seleranya. Itu sebabnya, para barista dan pemilik kopi di Australia cukup akrab dengan para pelanggannya.
Hal ini tak lepas dari budaya minum kopi orang Australia yang sudah terbangun sejak ratusan tahun lalu. Di awal abad-20, Benua Australia kedatangan ribuan imigran dari Italia dan Yunani yang sekaligus membawa kultur minum kopi dari negara asalnya.
Saat itulah, para imigran ini memperkenalkan espresso, kopi yang paling banyak digemari warga kulit putih di Australia hingga saat ini. Selain itu, orang Australia juga banyak yang menyukai specialty coffee.
Sejak kedatangan imigran dari negara Mediterania, kedai-kedai kopi bermunculan di setiap sudut kota. Saking banyaknya kedai kopi, terjadi persaingan sengit persaingan antar-penjual kopi pada pertengahan 1900-an.
Baca juga: Sederet Kontroversi Zulkifli Hasan saat Jadi Menteri Kehutanan era SBY
Budaya yang sudah lama melekat di benak orang Australia inilah yang tidak dipahami oleh manajemen Starbucks saat itu. Terlebih, Starbucks lebih banyak menjual kopi dengan rasa 'Amerika' yang lebih manis ketimbang menyajikan kopi yang sesuai dengan selera Australia di daftar menu mereka.
Kesalahan menjual kopi yang tidak sesuai selera pasar, kuatnya pemain lokal, ditambah dengan harga segelas kopi yang lebih mahal dibandingkan kedai kopi lokal, membuat gerai Starbucks selalu sepi pembeli.
Akibat kesalahan ini, dalam tujuh tahun pertama di Australia, Starbucks mengakumulasi kerugian sebesar 105 juta dollar AS, memaksa perusahaan untuk menutup 61 lokasi.
Tetapi Starbucks belum menyerah di Australia. Sejak terjadi penutupan kafenya di tahun 2008, perusahaan mulai perlahan membuka lebih banyak lokasi dengan menjual varian kopi yang mudah diterima pasar lokal.
Baca juga: Puan Sebut Cuti Melahirkan 3 Bulan Tidak Cukup, Kalau Bisa 6 Bulan
Gagal menjangkau orang lokal Australia, bukan berarti rasa kopinya tak disukai orang asing. Beberapa gerai Starbucks di kota-kota besar masih bertahan karena menyasar konsumen para turis asing dan imigran dari Asia.
Tercatat, saat ini Starbucks memiliki 39 gerai di kawasan kota-kota terbesar Australia seperti Sydney, Gold Coast, Melbourne, dan Brisbane.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.