Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per Mei 2022, BI Catat Kredit Perbankan Tumbuh 9,03 Persen

Kompas.com - 23/06/2022, 18:10 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren pesatnya pertumbuhan kredit perbankan berlanjut hingga Mei 2022, selaras dengan masih tingginya permintaan pembiayaan dari berbagai sektor.

Bank Indonesia (BI) mencatat, fungsi intermediasi perbankan meningkat 9,03 persen secara tahunan (year on year/yoy) per Mei 2022.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan kredit terjadi di seluruh kelompok bank dan hampir di seluruh sektor ekonomi, terutama pada segmen kredit Korporasi dan UMKM, seiring berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi dan rumah tangga.

"Intermediasi perbankan pada Mei 2022 melanjutkan perbaikan dibandingkan bulan sebelumnya dengan pertumbuhan kredit sebesar 9,03 persen secara year on year," ujarnya, dalam konferensi pers, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Penipuan Bermodus Media Sosial Palsu Perbankan Marak, Apa yang Perlu Dilakukan Nasabah?

Lebih lanjut Ia menjelaskan, dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit perbankan tetap longgar, terutama di sektor perdagangan, industri, dan pertanian seiring membaiknya persepsi risiko kredit.

Dari sisi permintaan, pemulihan kinerja korporasi terus berlanjut, tercermin dari perbaikan penjualan yang selanjutnya meningkatkan permintaan pendanaan perbankan, kemampuan membayar, dan belanja modal korporasi.

"Pertumbuhan kredit UMKM juga meningkat sebesar 16,97 persen (yoy) pada Mei 2022," kata Perry.

Pertumbuhan kredit juga diikuti dengan kualitas pinjaman yang terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sebesar 3 persen secara bruto dan 0,83 persen secara neto.

Meskipun penyaluran kredit terus melesat, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan April 2022 tetap tinggi sebesar 24,28 persen, selaras dengan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 9,93 persen secara yoy.

"Bank Indonesia terus mendorong perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada sektor prioritas dan inklusif," ucap Perry.

Baca juga: Tak Ikut-ikutan The Fed, BI Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com