Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disentil Jokowi soal Efisiensi, Berapa Sebenarnya Subsidi yang Disalurkan Sri Mulyani ke PLN-Pertamina?

Kompas.com - 24/06/2022, 06:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Sanggahan Pertamina

Menampik sentilan Jokowi, PT Pertamina (Persero) telah melakukan optimalisasi biaya sebesar 2,21 miliar dollar AS sepanjang 2021. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini.

Optimalisasi 2,21 miliar dollar itu secara rinci diperoleh dari program penghematan biaya (cost saving) sebesar 1,36 miliar dollar AS, penghindaran biaya (cost avoidance) 356 juta dollar AS, serta tambahan pendapatan (revenue drowth) 495 juta dollar AS.

Di tengah tantangan harga minyak mentah yang melambung tinggi, Emma mengatakan, perseroan terus memperkuat strategi keuangan dan upaya operasional. Tujuannya, untuk meningkatkan efisiensi di seluruh lini bisnis, baik holding maupun subholding mulai dari hulu, pengolahan, sampai hilir.

Pada sisi finansial, perseroan menerapkan program optimalisasi biaya di seluruh Pertamina Group yang meliputi penghematan biaya (cost saving), penghindaran biaya (cost avoidance), dan peningkatan pendapatan. Paralel dengan upaya penghematan, Pertamina juga menjalankan program lindung nilai (hegding) untuk manajemen risiko pasar.

Selain memperketat finansial, Pertamina juga menerapkan strategi operasional guna meningkatkan pendapatan yang sebagian besar dijalankan oleh anak usaha yakni 6 subholding.

Pada bisnis hulu, perseroan terus meningkatkan produksi dan lifting migas untuk memanfaatkan momentum naiknya harga minyak.

Hasilnya, produksi naik 4 persen dan lifting 3 persen. Ia memaparkan, kinerja positif dari operasional hulu itu, disumbangkan dari Blok Rokan dan aset luar negeri serta upaya konsisten menjaga tingkat produksi melalui pengeboran sumur dan penemuan sumber daya

"Pertamina mengembangkan berbagai kebijakan dan strategi bisnis dari sisi keuangan maupun operasional sebagai upaya menghadapi tantangan harga minyak dunia yang melonjak signifikan," ujarnya dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.

Disentil Jokowi

Sebelumnya diberitakan, sentilan Jokowi terhadap Pertamina disampaikannya saat membuka sidang kabinet terbatas di Kantor Presiden pada Senin (20/6/2022). Ia meminta kementerian/lembaga dan BUMN melakukan efisiensi belanja sebanyak-banyaknya agar pemerintah memiliki kelonggaran fiskal yang luas.

"Ada subsidi dari Menkeu (Menteri Keuangan) tanpa ada usaha efisiensi di PLN, di Pertamina. Ini yang dilihat kok enak banget," ujar Jokowi.

"Mana yang bisa diefisiensikan, mana yang bisa dihemat, kemudian mana kebocoran-kebocoran yang bisa dicegah. Semuanya harus dilakukan di posisi-posisi seperti ini," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com