JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengeluarkan kebijakan membeli minyak goreng curah menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Sejak 27 Juni 2022 yang lalu pun pemerintah telah melakukan sosialisasi transisi pembelian minyak goreng curah rakyat (MGCR) menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Sosialisasi ini sudah berlangsung dan ditargetkan sosialisasinya terus dilakukan hingga 2 pekan ke depan.
Adapun pasar yang sudah menerapkan pembelian minyak goreng menggunakan aplikasi tersebut baru hanya Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca juga: Beli Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi, Pedagang Pasar Kramat Jati: Alhamdulillah Banyak yang Pakai
Kompas.com mencoba untuk membeli minyak goreng menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Lantaran titik-titik penjualan migor curah menggunakan PeduliLindungi masih terbatas, saya harus menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam dari tempat tinggal ke Pasar Kramat Jati.
Sesampainya di sana, Kompas.com langsung menyusuri beberapa warung kelontong yang menjual minyak goreng curah murah yang menggunakan PeduliLindungi. Namun ternyata tidak semua warung yang menjual minyak goreng curah pakai PeduliLindungi.
Misalnya Anwar salah satu pedagang di Pasar Kramat Jati. Dia mengaku, dirinya enggan menjual minyak goreng menggunakan PeduliLindungi lantaran sudah mendapatkan banyak keluhan dari konsumennya jika menggunakan aplikasi.
Akhirnya mau tak mau dirinya lebih memilih untuk menjual minyak goreng curah murah dengan cara seperti biasa.
"Yah kayak biasa saja. Enggak harus pakai scan-scan itu (PeduliLindungi). Kalau ada yang mau beli yah tinggal beli. Toh saya juga ngasih harga sesuai pemerintah kan yang Rp 14.000 per liter. Konsumen saya bilang kalau pakai itu ribet banget soalnya, banyak yang ngeluh itu konsumen saya, jadi yah saya enggak buat. Kayak biasa saja," ujarnya, Jumat (1/7/2022).
Tak jauh dari warung milik Anwar, saya pun bergeser ke Toko Japang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.