Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Pemerintah Harus Tanggung Subsidi BBM untuk 1 Motor Rp 3,7 Juta Per Tahun

Kompas.com - 12/07/2022, 19:19 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah telah memperhitungkan nilai subsidi BBM yang diberikan kepada pengendara.

Ia menyebutkan, untuk satu motor saja, pemerintah harus menanggung biaya subsidi BBM sebesar Rp 3,7 juta per tahunnya. Hal inilah yang membuat pemerintah menginginkan masyarakat agar beralih ke kendaraan listrik.

"Untuk sepeda motor diperkirakan Rp 3,7 juta per motor per tahun. Jadi Anda bayangin, kalau sekarang sepeda motor ada 136 juta, hitung saja berapa subsidinya itu," katanya di Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Kuota BBM di SPBU Bakal Dikurangi, Luhut: Agar Warga Perlahan Beralih ke Kendaraan Listrik

Sama halnya dengan kendaraan roda empat atau mobil, lanjut Luhut, juga mendapatkan tanggungan subsidi dari pemerintah. Dari catatan yang dia dapatkan, subsidi BBM untuk satu unit mobil adalah Rp 19,2 juta.

"Berdasarkan catatan kami, harga BBM seperti sekarang, subsidi mobil berpenumpang diperkirakan mencapai Rp 19,2 juta mobil per tahun. Mobil itu ada subsidi yang diberikan," sebut mantan Menko Polhukam ini.

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengungkapkan, kalangan menengah ke atas paling banyak mengonsumsi BBM subsidi, jenis Pertalite dan Solar.

Baca juga: Saat Luhut Minta Grab Pindahkan Kantor Pusat ke Indonesia...

Sedangkan orang miskin dan rentan atau 40 persen masyarakat terbawah hanya menikmati sekitar 20 persen BBM subsidi. Maka dari itu, Pertamina memberlakukan sistem penerapan MyPertamina agar tepat sasaran.

"Untuk Pertalite dan Solar subsidi masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat golongan menengah ke atas dan pengguna yang tidak berhak alias ini orang-orang yang mampu, hampir 60 persen orang kaya menikmati hampir dari 80 persen dari total konsumsi BBM subsidi," kata Irto dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/6/2022).

Pemerintah, lanjut dia, saat ini sudah mengeluarkan subsidi energi hingga Rp 520 triliun. Melihat tren konsumsi saat ini, Irto menjelaskan ada potensi terjadinya kuota berlebihan.

Berdasarkan prognosa, realisasi konsumsi Pertalite pada tahun ini bisa mencapai sekitar 28 juta kiloliter (kl). Sedangkan tahun ini kuota yang diberikan sebesar 23,05 juta kl. Sementara prognosa untuk solar adalah 17,2 juta kl, sedangkan kuota yang diberikan sebesar 14,91 juta kl.

Baca juga: Pelukan Hangat Luhut untuk Menlu China Wang Yi di Pulau Dewata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com