Di saat yang sama kebijakan fiskal harus bisa mempertahankan insentif untuk mengurangi emisi karbon.
Selain itu, kebijakan fiskal perlu tetap menjadi penggerak investasi. Sangat penting bahwa kerangka fiskal menciptakan ruang mempercepat investasi publik untuk infrastruktur dan teknologi hijau.
Kedua, kebijakan moneter juga memainkan peran penting dalam transisi hijau. Ini akan melindungi daya beli masyarakat dengan memastikan bahwa periode inflasi tinggi yang berlarut-larut saat tidak ikut berlarut-larut dalam spekulasi, sambil tetap mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
Bank Sentral juga harus berhati-hati dalam menetapkan target inflasi dan tingkat suku bunga ke depan pada periode transisi hijau karena akan berdampak pada harga energi dalam jangka panjang.
Bagaimanapun, suku bunga tinggi secara langsung memengaruhi biaya modal menjadi lebih tinggi.
Ketiga, pembiayaan pertumbuhan dan pemulihan hijau tidak boleh sepenuhnya bergantung pada APBN dan APBD. Sebagian besar tambahan pendanaan diharapkan berasal dari sektor swasta.
Tetapi pembiayaan publik juga harus meningkat untuk mengkatalisasi keuangan swasta dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan untuk transisi yang cepat dengan hasil sosio-ekonomi yang optimal.
Selain itu, ilusi fiskal harus ditekan sehingga anggaran yang disusun menggambarkan kebutuhan pembangunan yang sebenarnya.
Keempat, berkolaborasi di seluruh rantai pasokan juga dapat membantu membangun kapasitas daur ulang dan berbagi biaya serta manfaat antara berbagai pihak.
Di sisi produksi perlu didorong untuk memantau dan memprediksikan pergerakan harga input serta mengunci anggaran dan harga yang presisi.
Perusahaan juga dapat mempertimbangkan model bisnis Product As a Service (PaaS) berbasis IoT untuk memperpanjang umur komersial produk dan menekan biaya operasional.
Kelima, untuk antisipasi harga logam hijau yang terus meningkat, produk energi terbarukan harus didisain untuk mengurangi konsumsi bahan baku yang berasal dari logam mahal dan mengeksplorasi desain yang sesuai dengan bahan baku yang lebih terjangkau.
Perusahaan mungkin juga mempertimbangkan untuk merancang produk yang lebih mudah didaur ulang.
Fail to prepare, prepare to fail. Jika gagal dalam transisi energi, maka bersiaplah untuk gagal dalam jangka panjang.
Maka, seluruh kebijakan perlu diselaraskan dengan tujuan energi hijau yang terjangkau, sehingga semua kebijakan yang diambil dalam mematuhi mandat transisi energi kita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.