JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengunjungi Stevenson Fishing Port, Harbour Flight Centre, dan Boeing di Amerika Serikat (AS). Di sana, Bappenas mempelajari regulasi pengembangan kereta gantung, seaplane, dan pesawat jarak menengah.
Suharso bilang kunjungan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas ke tempat-tempat tersebut dalam rangka mengembangkan moda transportasi alternatif di Indonesia, terutama di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Penggunaan "seaplane" tersebut sedang dijajaki, utamanya untuk kota waterfront seperti Jakarta, Palembang, Surabaya, dan Denpasar.
Hal ini untuk menunjang kajian Kementerian Perhubungan yang merekomendasikan 9 lokasi pariwisata di Indonesia. Di samping itu, permintaan terhadap angkutan seaplane perlu dilakukan penelaahan segmentasi pasar dan konektivitas yang dilayani.
"Operasional seaplane di Indonesia mayoritas didominasi swasta dengan peran pemerintah yang masih terbatas pada sisi pemberian izin operasional pesawat apung namun tidak mencakup pembangunan, pengembangan, dan pengoperasian bandara perairan," ujar Suharso melalui keterangan tertulis, Minggu (24/7/2022).
Baca juga: Seaplane untuk Wisata Indonesia
Dalam kunjungan ke Boeing, Suharso menyebut terdapat dua poin diskusi yang dibahas.
Pertama, komitmen untuk memenuhi permintaan Indonesia dalam setiap pembelian pesawat tempur militer sesuai dengan amanat UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, maupun pembelian pesawat komersial berupa offset dan transfer teknologi.
Kedua, mendorong pengembangan Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) oleh industri dirgantara nasional sebagai kemitraan dengan Boeing.
Sesuai Visi 2045, kedirgantaraan dikembangkan melalui ekosistem industri kedirgantaraan Indonesia yang kondusif dan berdaya saing. Indonesia sendiri menargetkan menjadi produsen pesawat terbang tipe turboprop kapasitas sekitar 100 kursi dengan teknologi terkini.
Pada komponen dan rantai pasok, pemerintah menargetkan peningkatan 2 kali nilai TKDN komponen pesawat terbang.
Bappenas menyebut, MRO dan jasa purnajual mencapai daya serap layanan jasa MRO untuk pesawat yang beroperasi di Indonesia sebesar 2 miliar dollar AS.
Jasa penerbangan dan kebandarudaraan menghubungkan 263 kota di Indonesia dan 135 kota di luar negeri dengan standar keselamatan dan layanan tinggi, serta mampu melayani peningkatan lalu lintas pesawat, penumpang, dan kargo 3-4 kali.
Baca juga: Banyuwangi Bakal Jadi Satu-satunya Tempat Pendidikan Pilot Seaplane di Asia Tenggara
Bappenas juga mengunjungi Land O’Lakes Inc di Minnesota untuk membahas pengembangan sektor pertanian. Dalam pertemuan ini, Indonesia berharap dapat mengadopsi pertanian regeneratif dan mendukung keahlian teknis pembentukan koperasi.
Bappenas mempelajari sumber pendanaan awal pembentukan korporasi dan akses pasar, permasalahan dan solusi dalam menjalankan korporasi, serta peran asosiasi produsen komoditas.
Bappenas juga mengobservasi ekosistem proses bisnis Land O’Lakes Inc yang akan direplikasi di Indonesia sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 terkait pembentukan 350 korporasi petani dan nelayan.
Baca juga: Kawasan Puncak Bogor Langganan Macet, Sandiaga Uno Usul Bikin Kereta Gantung
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.