Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citayam Fashion Week Jadi Rebutan, Pengamat: Jangan Sampai Kepentingan Bisnis Ganggu Kreativitas

Kompas.com - 26/07/2022, 15:35 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merek Citayam Fashion Week diperebutkan oleh sejumlah pihak. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mencatat, tiga pemohon yang mengajukan merek dengan nama Citayam Fashion Week dan satu pemohon mengajukan merek Citayam.

Perebutan merek Citayam Fashion Week yang belakangan ramai dibicarakan itu tidak terlepas dari besarnya potensi keuntungan yang diterima. Pemegang hak bisa mengeksploitasi nilai merek, salah satunya dengan pengenaan royalti.

Merespons fenomena tersebut, pengamat dan Praktisi di bidang komunikasi dan pemasaran Gemal Panggabean mengatakan, langkah oportunis pada pemohon hendaknya tidak mengganggu kreativitas komunitas, demi kepentingan bisnis semata.

Baca juga: Kemenkumham: 4 Orang Daftarkan Merek Citayam Fashion Week, 1 Pemohon Cabut Pendaftaran

“Kita perlu mengingat bahwa jangan sampai demi kepentingan bisnis, anak muda di Citayam Fashion Week kehilangan kreatifitas,” ujar dia, dalam keterangannya, Selasa (26/7/2022).

“Ini bukan hanya untuk Baim Wong, tapi untuk semua. Maka pemberdayaannya harus untuk kepentingan bersama dan kesejahteraan bersama,” tambah dia.

Lebih lanjut Ia menilai, seharusnya stakeholders, seperti perusahaan keuangan digital, bisa lebih memberdayakan komunitas tersebut. Pasalnya, komunitas itu utamanya didominasi oleh generasi muda.

“Sebelumnya, selain Baim Wong, pemerintah sudah lebih dulu berupaya memperdayakan mereka. Kemudian pemberdayaan UMKM dan peningkatan mutu kualitas pendidikan. Kini, giliran perusahaan keuangan digital. Saya rasa, komunitas SCBD di Citayam Fashion Week tersebut juga cocok untuk disasar dari sisi literasi keuangan digital,” tutur Gemal.

Baca juga: Citayam Fashion Week Jadi Rebutan, Ini Keuntungan Pemegang Hak Merek

Menurutnya, ada beberapa kegiatan yang bisa disematkan secara tertib untuk anak-anak muda tersebut, seperti kegiatan car free day pada umumnya.

Para stakeholders bisa mempromosikan dan memberikan literasi dan edukasi mengenai pentingnya keuangan digital dan investasi sejak dini.

“Kalau kalangan anak muda Jaksel dan kaum milenial lain, mungkin akan melek jika membahas tentang uang digital dan investasi, seperti kripto misalnya. Mereka belum paham. Nah, in ikan sasaran yang tepat,” ucap dia.

Baca juga: Cabut Pendaftaran HAKI Citayam Fashion Week dan Minta Maaf, Baim Wong: Saya Enggak Seambisius Itu...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com