Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendalikan Laju Inflasi di NTT, Bank Indonesia Tanam Cabai

Kompas.com - 04/08/2022, 08:35 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mendorong stabilitas inflasi di wilayah itu, khususnya Kota Kupang.

Hal itu dilakukan melalui penguatan strategi menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, mengatakan, salah satu langkah strategis yang dilakukan pihaknya bersama Pemerintah Kota Kupang adalah membuat gebrakan baru berupa launching Kampung Sadar Inflasi Kota Kupang.

Baca juga: Inflasi Terjaga, BI Dinilai Tak Perlu Buru-buru Naikkan Suku Bunga

"Program Gemar Tani atau gerakan menanam pekarangan rumah dengan tanaman pengendalian inflasi, khususnya cabai merah," ujar Nyoman.

Langkah itu ditempuh lanjut Nyoman, karena laju inflasi Kota Kupang yang terus meningkat hingga mencapai 1,07 persen pada Juli 2022.

Menurut Nyoman, pemicu inflasi yang tinggi tersebut berasal dari peningkatan angkutan udara dan bahan makanan bergejolak, seperti ikan kembung, bawang merah, cabai merah, dan tomat.

Kampung Sadar Inflasi itu berlokasi di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Penanaman perdana secara simbolis di lahan warga yang akan menjadi pilot project kegiatan ini dilakukan oleh Wakil Wali Kota Kupang Herman Man dan dirinya sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT.

Kemudian, seluruh masyarakat di Kelurahan Kayu Putih yang terdiri dari 30 RT dan 8 RW diberikan anakan cabai merah dengan total 3.000 anakan cabai merah.

Menurut Nyoman, tujuan program ini bukanlah profit oriented, melainkan untuk menjaga stabilisasi harga dan inflasi di Kota Kupang.

Baca juga: Inflasi Juli Tertinggi sejak 2015, BI Sebut Inflasi Inti Tetap Terjaga Rendah

"Setidaknya, dengan adanya program Kampung Sadar Inflasi ini, produksi dan konsumsi cabai merah dalam rumah tangga masyarakat di Kota Kupang dapat terpenuhi dan tercukupi," ujar Nyoman.

Sementara, Wakil Wali Kota Kupang Herman Man, menyampaikan, Kegiatan Kampung Sadar Inflasi ini merupakan salah satu bentuk tindak lanjut atas pelaksanaan high level meeting tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kota Kupang yang telah dilaksanakan sebelumnya.

"Kegiatan ini akan menjadi program unggulan TPID Kota Kupang yang akan disampaikan pada saat self assessment tahun 2023 mendatang kepada Kementerian Dalam Negeri," kata Herman.

Herman berharap, dengan adanya program ini masyarakat di Kota Kupang semakin peduli dengan perkembangan inflasi, dan diharapkan program ini nantinya dapat di implementasi di seluruh kelurahan di Kota Kupang.

"Tujuannya, agar inflasi atau harga di Kota Kupang tetap stabil dan terkendali," tutup Herman. 

Baca juga: Inflasi Juli Tertinggi Sejak 2015, Sri Mulyani: Masih Relatif Moderat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com