Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Pecat dan "Blacklist" Petugas yang Rekam Wanita di Toilet Stasiun Ciamis

Kompas.com - 04/08/2022, 15:43 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menindak tegas petugas kebersihan KAI yang merekam diam-diam perempuan di toilet Stasiun Ciamis, Jawa Barat.

Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo mengatakan, pihaknya tidak hanya memecat petugas tersebut saat itu juga tetapi juga mem-blacklist NIK pelaku dari seluruh layanan KAI.

"(Pelaku sudah) di pecat plus di-blacklist," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/8/2022).

Sebagai informasi, sanksi blacklist NIK ini juga diberlakukan untu pelaku pelecehan di kawasan KAI lainnya, baik penumpang maupun pengunjung stasiun.

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Disuntik APBN Rp 4,1 Triliun, Ini Penjelasan KAI

Dia melanjutkan, kasus ini tidak dibawa ke ranah hukum atas permintaan dari korban yang ditulis di surat pernyataan.

"Tidak dibawa ke ranah hukum seperti surat pernyataan yang dibuat korban. Di surat pernyataan berbunyi tidak akan melanjutkan kasus perekaman atau foto tersebut," sebut dia.

Kronologi kejadian

Kuswardoyo menjelaskan kronologi kejadian tindak asusila yang terjadi pada Senin (1/8/2022) malam di Stasiun Ciamis.

Pelaku yang merupakan petugas kebersihan ini berupaya merekam penumpang wanita yang sedang berada di dalam toilet melalui celah pembatas di toilet sebelahnya.

"Pelaku adalah petugas kebersihan yang dipekerjakan oleh PT KAI Services Anak perusahaan PT KAI (Persero)," kata dia.

Sementara dari akun media sosial korban di Twitter @ishfihanyfida dan Instagram @ishfihanyfida_ menampilkan beberapa video terkait penyelesaian kasus ini.

Pada video terlihat, pelaku yang mengenakan seragam biru terlihat mengelak saat kepala stasiun memintai penjelasan terkait tuduhan korban.

"Asli sumpah saya enggak, kalau ada (buktinya) silakan cek kalau ada," kata pelaku saat Kepala Stasiun memeriksa toilet dan menginterogasinya.

Korban mengatakan, pelaku tidak mau mengaku karena merasa tidak ada bukti di ponsel miliknya yang menguatkan tuduhan korban.

Padahal setelah kejadian terjadi, pelaku tidak keluar dari bilik toilet cukup lama sampai korban kembali ke toilet bersama beberapa petugas KAI yang lain.

"Jelas gak ada bukti, orang dia ada waktu untuk menghapusin dan lain-lain. Itu dugaanku karena dia di dalam toilet itu lama," kata korban dikutip dari Instagram pribadinya, Kamis (4/8/2022).

Apa yang harus dilakukan jika terjadi pelecehan di kawasan KAI?

Kuswardoyo mengimbau pengguna jasa KAI untuk berani melaporkan pelaku ke petugas KAI jika melihat atau mengalami tindak asusila maupun pelecehan di kawasan kerja KAI.

"Sehingga tidak ada lagi ruang bagi siapa saja yang melakukan pelecehan untuk bebas begitu saja.

Baca juga: KAI: Waktu Tempuh Jakarta-Bandung dengan Kereta Cepat 36-45 Menit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com