Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Saya Kaget Terminal Kijing Segede Ini...

Kompas.com - 09/08/2022, 14:36 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEMPAWAH, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Mempawai, Kalimantan Barat pada Selasa (9/8/2022). Usai meninjau kawasan tersebut, Jokowi mengatakan dirinya kaget bahwa pembangunan Terminal Kijing bisa sebesar itu.

“Saya kaget karena dulu saat ground breaking pikir saya tidak segede ini, tapi akan sangat bagus bahwa terminal pelabuhan yang dibangun ini memang betul-betul sudah di cek feasibility studies-nya,” kata Jokowi.

Jokowi menilai, dengan kehadiran Terminal Kijing, ada potensi yang besar dalam mendorong hilirisasi. Dia bilang, Terminal Kijing juga mendukung kontainer, non petikemas, curah, dan curah cair, termasuk juga dalam hal hilirisasi curde palm oil, bauksit, dan alumina.

“Terminal Kijing ini, baik yang berkaitan dengan crude oil, alumina dan bauksit. Larinya nanti ke sana, aliran hilirisasi di crude palm oil, bauksit, larinya ke industrialisasi, karena di situlah kita akan mendapatkan yang namanya nilai tambah,” ujar Jokowi.

Baca juga: Resmikan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, Jokowi: Ini Terbesar di Kalimantan

Dari hilirisasi itu, Jokowi mengatakan akan mendorong pendapatan negara, dari pajak, termasuk pajak perusahaan, pajak dari badan, dan ada bea keluar, PNBP, dan yang paling penting, hilirisasi industrialisasi adalah pembukaan lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

Pembangunan Terminal Kijing juga ditargetkan mengintegrasikan kawasan industri yang dekat dengan kawasan pelabuhan. Terdapat 2.000 hingga 3.000 hektar wilayah di belakang Terminal Kijing yang dapat didedikasikan menjadi area industrial misalnya smelter, dan pabrik pengolahan.

Baca juga: Jokowi Minta Sri Mulyani Bikin Stress Test APBN Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Nantinya, dengan pengoperasian 100 persen Terminal Kijing akan disertai dengan penutupan pelabuhan Pontianak. Namun, penutupan pelabuhan Pontianak apabila sudah terdapat akses jalan untuk kendaraan besar.

Penutupan pelabuhan Pontianak perlu dilakukan setelah Terminal Kijing beroperasi, karena dinilai tidak ekonomis apabila terdapat dua pelabuhan utama dalam satu wilayah.

Pada tahapan awal, nantinya diperlukan pelebaran jalan arteri untuk memperlancar distribusi barang. Pada tahapan selanjutnya akan dibangun jalan tol antara Singkawang dan Pontianak untuk meningkatkan efisiensi waktu tempuh dan biaya transportasi dari dan menuju pelabuhan.

Baca juga: Kepala Otorita Gambarkan IKN, Kota Cerdas yang Ada Tol Bawah Laut hingga Disney Park

Terminal Kijing didesain untuk gantikan Pelabuhan Pontianak

Direktur Utama (Dirut) Pelindo Arif Suhartono mengatakan, Pelindo membebaskan lahan sekitar 200 haktar, dimana 70 hektar untuk pelabuhan, dan 230 hektar untuk kegiatan industri.

Saat ini Terminal Kijing sudah beroperasi penuh saat ini, meskipun Pelabuhan Pontianak belum ditutup. Hal ini karena, infrastruktur jalan harus diperlebar, dan ada jalan tol yang menghubungi Singkawang dan Pontianak.

“Sudah beroperasi penuh saat ini, artinya Pelabuhan ini bisa digunakan. Izin resmi Kementerian Perhubungan sudah kami terima, kalau dulu sementara, sekarang sudah permanen. Terkait penutupan Pelabuhan Pontianak, persyaratan jalannya sudah harus dilebarkan, dan ada jalan tol yang menghubungkan Singkawang dan Pontianak,” ungkap Arif.

Dia menjelaskan, Terminal Kijing memang didesain sebagai pengganti pelabuhan Pontianak, karena pelabuhan Pontianak sudah mendekatai over capacity. Pelabuhan ini diharapkan mendorong kegiatan industri di sekitar pelabuhan.

“Jadi ini memang di desain sebagai pengganti Pelabuhan Pontianak, dan pelabuhan ini diharapkan mendorong kegaitna industri di sektiar pelabuan yang kita harpakan berbasis resources di sektiar daerah sini, seperti CPO, bauksit, dan aluminia,” tegas Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com