Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Tunda Rights Issue, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 12/08/2022, 22:07 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menunda penambahan modal dengan mekanisme rights issue (PHMETD) dan private placement, yang semula dijadwalkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (12/8/2022).

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra mengungkapkan penyebab tertundanya rights issue adalah dari sisi persyaratan. Dia mengatakan, persyaratan awal yang harus dilakukan adalah menyelesaikan laporan keuangan terlebih dahulu.

“Dari sisi persyaratan, (laporan keuangan terbaru) menjadi salah satu syarat utama. Memang disayangkan kami melewati batas pada waktu PKPU, (sebelumnya) menggunakan laporan keuangan 2021 sebagai basis rights issue,” kata Irfan, di Jakarta, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: Erick Thohir Tunjuk Salman El Farisy sebagai Direktur Human Capital Garuda Indonesia

Irfan mengungkapkan, untuk melakukan rights issue, persyaratan awal adalah Garuda Indonesia harus menyelesaikan laporan keuangan terlebih dahulu, termasuk laporan keuangan terbaru. Lalu ada penilai independen terhadap harga saham.

Namun demikian, Irfan mengungkapkan selama proses PKPU maupun setelah proses PKPU, Garuda Indonesia menunjukkan perbaikan kinerja, dan ia optimis kinerja Garuda Indonesia hingga akhir tahun akan semakin membaik.

“Kami sangat positif dan sangat optimis untuk menyongsong beberapa bulan ke depan khususnya sampai akhir tahun ini maupun tahun depan karena kita punya business plan yang sangat solid kita punya tim yang sangat solid,” kata Irfan.

Irfan mengungkapkan, rights issue diharapkan bisa dilakukan setelah audit laporan semester I tahun 2022 selesai. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Garuda Indonesia menjadwalkan pembahasan tersebut akan ditunda hingga 26 September 2022.

Baca juga: Soal Penyesuaian Harga Tiket Pesawat, Garuda Indonesia Masih Pantau Harga Avtur

“Nanti begitu sudah selesai laporan audited pertengahan tahun 2022, tentu saja kita akan melakukan pablik eksposur dengan sebaik-baiknya kepada teman-teman semuanya,” kata  dia.

Irfan juga berharap pergantian direksi yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yakni Salman El Farisiy menggantikan Aryaperwira Adileksana, dapat mendorong kinerja perusahaan penerbangan plat merah tersebut.

“Mudah-mudahan nanti dengan datangnya saudara Salman akan meneruskan apa yang sudah dilakukan saudara Aryaperwira dengan baik, dan kita berharap ini menjadi pemicu juga untuk perbaikan kinerja perseroan ke depan,” ucap dia.

Baca juga: Erick Thohir: Restrukturisasi dan Transformasi Garuda Berjalan On The Track

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com