KOMPAS.com –Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) semakin diminati petani untuk membantu pengembangan budidaya pertanian. Terlihat dari serapan KUR Pertanian yang mencapai Rp 70,3 triliun hingga Jumat (19/8/2022), dari target penyerapan sebesar Rp 90 triliun.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan KUR Pertanian ditujukan bagi para petani untuk memperkuat permodalan dalam mengembangkan usaha tani yang sedang digeluti.
“Oleh karena itu, KUR Pertanian ini turut menyumbang pencapaian swasembada pangan yang berhasil diraih pemerintah selama tiga tahun berturut-turut,” ungkap Mentan SYL dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (21/8/2022).
Dengan memanfaatkan KUR Pertanian, lanjut Mentan SYL, petani dapat memiliki ketahanan yang cukup baik dalam mengembangkan budidaya pertanian yang berorientasi pada peningkatan produktivitas.
Baca juga: KUR Pertanian Tembus Rp 46,6 Triliun, Ini Pesan Mentan SYL untuk Petani
“Dapat diartikan KUR Pertanian ini membantu pemerintah dalam mewujudkan program ketahanan pangan dalam menghadapi krisis dan berkontribusi mencapai swasembada pangan,” ujar Mentan SYL.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementan, Ali Jamil, mengatakan serapan KUR Pertanian dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Pada saat ini, serapan KUR Pertanian sudah mencapai 78,1 persen atau Rp 70,3 triliun dari target Rp 90 triliun.
“Jumlah debitur sebanyak 1,7 juta orang yang tersebar ke dalam beberapa sektor, mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, serta kombinasi pertanian dan jasa pertanian,” jelas Ali.
Baca juga: Semakin Diminati Petani, Serapan KUR Pertanian Tembus Rp 39,337 Triliun
Sebagai informasi, tanaman pangan berhasil memperoleh realisasi sebesar Rp 19,3 triliun dengan debitur sebanyak 547.044 orang, lalu sektor hortikultura memperoleh realisasi sebesar Rp 8,3 triliun dengan debitur sebanyak 239.732 orang.
Kemudian sektor perkebunan memperoleh realisasi sebesar Rp 23,8 triliun dengan debitur sebanyak 427.990 orang, lalu sektor peternakan sebesar Rp 12,2 triliun dengan debitur sebanyak 313.553 orang.
Sementara sektor pertanian memperoleh realisasi sebesar Rp 5,6 triliun dengan debitur sebanyak 176.127 orang, dan sektor jasa pertanian memperoleh realisasi sebesar Rp 916 miliar dengan debitur 20.498 orang.
Baca juga: Permudah Petani Budi Daya Pertanian, Kementan Dorong Pembuatan Klaster KUR Pertanian
“Jumlah ini akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan. Kami terus mendorong agar petani dapat terus memanfaatkan KUR Pertanian agar budidaya pertanian mereka dapat berkembang lebih maksimal lagi,” ujar Ali.
Tak hanya itu, Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen PSP) Kementan, Indah Megahwati, mengatakan KUR Pertanian membantu petani mendapatkan akses modal yang mudah dari perbankan. Menurutnya, selama ini petani mengalami kesulitan untuk mengakses permodalan ke perbankan.
“KUR Pertanian memudahkan para petani dalam mengakses perbankan. Tentu saja dengan bunga yang ringan dan proses pengembalian yang cukup ringan. Jadi, KUR Pertanian ini memang diperuntukkan bagi petani dalam membantu mengembangkan budidaya dan usaha tani mereka,” kata Indah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.