Merujuk pada harga saham saat fundraising pre IPO pada akhir November 2021, harga saham GoTo sempat melonjak menjadi Rp 375, melesat seiring dengan adanya kabar aksi merger Tokopedia dengan Gojek.
Masalahnya kemudian, Daniri melanjutkan, harga saham dan valuasi perusahaan startup teknologi di dunia tertekan hebat, membuat harga saham perdana GoTo hanya bisa dibanderol Rp 338 saat go public pada 11 April 2022.
Jadi, dari selisih harga saham GoTo pada akhir Desember 2021 senilai Rp 375 per saham, dengan harga pada akhir Maret 2022 senilai Rp338 per saham, maka muncullah angka unrealized loss Rp 881 miliar.
"Penurunan harga saham itulah yang kini diributkan sebagai kerugian investasi Telkomsel di GoTo. Padahal, membuat judgement untung-rugi investasi berdasarkan harga saham di pasar yang fluktuatif rasanya terlalu terburu-buru," tutur Achmad.
Fluktuasi harga yang begitu cepat dinilai tidak bisa menjadi acuan, sebab pada 8 Juni 2022 harga saham GoTo sempat melesat, menyentuh level Rp 375 per saham, atau setara posisi 31 Desember 2021.
"Bahkan sempat menyetuh level tertinggi Rp 400 keesokan harinya. Artinya, unrealized loss yang diributkan sudah lenyap," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.