Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Rate Naik, BNI Tidak Langsung Naikkan Suku Bunga Kredit

Kompas.com - 24/08/2022, 13:45 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tidak langsung menaikkan suku bunga kreditnya meski kemarin Bank Indonesia atau BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, kenaikan BI rate ini sudah diantisipasi oleh BNI sebelumnya sehingga perseroan tidak perlu buru-buru menyesuaikan suku bunga kreditnya saat BI rate naik.

BNI juga menilai faktor-faktor selain BI menaikkan suku bunga acuannya, seperti permintaan kredit dan likuiditas perbankan masih cukup baik sehingga BNI merasa belum perlu menyesuaikan suku bunga kredit.

Baca juga: BI Yakin Kenaikan BI Rate Tak Hambat Kinerja Kredit Perbankan

"Kami sudah antisipasi kenaikan BI rate. Suku bunga kredit tidak langsung kami naikan. Banyak faktor untuk menaikkan suku bunga, tidak karena BI rate naik trus kami naik," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/8/2022).

Menurutnya, selama pertumbuhan ekonomi tetap cemerlang seperti di Semester I 2022 yang sebesar 5,23 persen, maka permintaan kredit perbankan tidak akan terpengaruh oleh kenaikan BI rate.

"Kami masih optimis ekonomi baik karena komoditi dan daya beli masyarakat masih cukup baik," tukas Royke.

Dia memperkirakan pertumbuhan kredit di Semester II 2022 ini masih akan berjalan positif melihat komoditas dan daya beli masyarakat saat ini masih cukup baik.

Oleh karenanya, dia optimistis pertumbuhan kredit BNI tetap dapat tumbuh sesuai target di kisaran 7-10 persen sampai akhir 2022.

"Sampai akhir tahun kami masih optimis," kata Royke.

Baca juga: Suku Bunga BI Naik, Sinyal Kuat Kenaikan Harga BBM Subsidi

BI Yakin Kenaikan BI Rate Tak Hambat Kinerja Kredit Perbankan

BI memastikan kenaikan BI rate yang sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen tidak akan mempengaruhi penyaluran kredit perbankan.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hal ini lantaran penyaluran kredit tidak hanya dipengaruhi oleh BI rate, melainkan juga dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan kreditperbankan.

"Kredit perbankan itu dipengaruhi dari sisi penawaran maupun dari sisi permintaan. Penawaran kredit perbankan itu memang salah satunya dipengaruhi oleh suku bunga kredit tapi suku bunga kredit bukan satu-satunya faktor," ujarnya saat konfernsi pers virtual, Selasa (23/8/2022).

Menurut Perry, saat ini baik penawaran maupun permintaan kredit perbankan masih terjaga lantaran kemampuan dan keinginan perbankan menyalurkan kredit masih tinggi.

Hal ini tercermin dari rasio likuiditas terhadap dana pihak ketiga perbankan masih tinggi yaitu 27,94 persen.

Kemudian, keinginan perbankan untuk menyalurkan kredit terus meningkat. Ditambah saat ini baik pemerintah, BI, maupu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan sejumlah insentif untuk perbankan sehingga perbankan berlomba-lomba menyalurkan kredit lebih banyak.

Di sisi permintaan kredit, BI menilai saat ini sebagian besar kinerja di sektor korporasi, konsumsi, hingga rumah tangga sudah jauh membaik dibandingkan awal pandemi sehingga permintaan akan kredit pun semakin meningkat.

Meskipun beberapa sektor usaha seperti perhotelan dan transportasi baru bangkit saat mobilitas masyarakat kembali normal, namun sektor ekspor, makanan dan minuman, manufaktur, hingga perdagangan sudah jauh membaik.

"Penjualannya yang tumbuh cukup tinggi bahkan juga untuk rencana peningkatan belanja modal terus tumbuh. Demikian juga permintaan kredit dari UMKM," jelas Perry.

Faktor permintaan dan penawaran itulah yang menurut Perry dapat mengerek pertumbuhan kredit ke depannya meskipun kini BI menaikkan suku bunga acuan.

Baca juga: Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Sentimen Positif, IHSG Diproyeksi Menguat Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com