Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Skenario Pemerintah Terkait BBM Subsidi, Mana yang Bakal Dipilih Jokowi?

Kompas.com - 25/08/2022, 14:07 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah masih terus menggodok kebijakan terkait anggaran subsidi dan kompensasi energi. Kemampuan keuangan negara terbatas, bila harus terus menanggung anggaran jumbo untuk menyubsidi bahan bakar minyak (BBM) di tengah lonjakan harga komoditas global.

Ada tiga skenario yang disiapkan pemerintah terkait kebijakan BBM subsidi, yakni menaikkan anggaran kompensasi dan subsidi energi sehingga semakin membebani APBN, mengendalikan volume Pertalite dan Solar, atau menaikkan harga Pertalite dan Solar.

Ketiga skenario itu masih dilakukan pembahasan lebih lanjut di internal pemerintah dan bakal diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk diputuskan kebijakan yang dinilai tepat oleh Kepala Negara.

Baca juga: Menteri ESDM: Penambahan Kuota BBM Bersubsidi Sedang Dikalkulasikan

Harga BBM subsidi naik, bansos ditingkatkan

Saat ini, skenario yang menguat dan banyak disoroti adalah kenaikan harga Pertalite dan Solar. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, jika pemerintah pada akhirnya memutuskan menaikkan harga BBM bersubsidi, maka bantuan sosial (bansos) akan ditingkatkan.

"Sehingga ini exercise-nya bagaimana bantalan yang harus disiapkan. Jadi bukan hanya terkait penyesuaian atau pembatasan, tetapi bantalan-bantalan sosial yang harus disiapkan," ujar dia di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (24/8/2022).

Menurut dia, pemerintah tengah menyiapkan skema bansos yang akan diberikan bagi masyarakat yang nantinya terdampak kenaikan BBM bersubdisi. Ia bilang, keputusan terkait skema bansos akan diambil sesudah rapat koordinasi dikakukan bersama kementerian di bawah koordinasinya.

"Tentu perlindungan sosialnya akan kami tebalkan. Kami sudah punya banyak sistem yang telah dilakukan selama KPC-PEN (Komite Penanganan COVID-19 Pemulihan Ekonomi Nasional. (KPC-PEN)," ungkapnya.

Di sisi lain, Airlangga menyebutkan, Pemerintah memahami bahwa penyesuaian harga BBM bersubsidi akan berdampak pada banyak hal, mulai dari sektor industri, daya beli masyarakat, hingga laju inflasi. Ia memastikan, seluruh dampak dari skenario kenaikan harga Pertalite dan Solar sedang dikalkulasikan oleh pemerintah.

"Tentu ada dampak, baik terhadap industri, terhadap volume yang akan diserap, kemudian juga akan berpengaruh sedikit terhadap daya beli dan terhadap inflasi. Nah itu semua sedang dikalkulasi," jelas Airlangga.

Harga BBM subsidi tak naik, APBN jebol

Pada kesempatan berbeda, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, jika tidak ada kenaikan harga Pertalite dan Solar maka negara harus menambah anggaran subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 198 triliun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

UMKM di Gresik Ekspor Kulit Ikan Hiu dan Pari ke Hong Kong

UMKM di Gresik Ekspor Kulit Ikan Hiu dan Pari ke Hong Kong

Whats New
Indonesia Punya Waktu sampai 10 Tahun untuk Transformasi Ekonomi di Daerah Penghasil Batu Bara

Indonesia Punya Waktu sampai 10 Tahun untuk Transformasi Ekonomi di Daerah Penghasil Batu Bara

Whats New
Apa Itu Reksadana? Ini Pengertian dan Jenisnya

Apa Itu Reksadana? Ini Pengertian dan Jenisnya

Spend Smart
Tips Persiapkan Keuangan Sebelum Memasuki Masa Pensiun

Tips Persiapkan Keuangan Sebelum Memasuki Masa Pensiun

Earn Smart
Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Whats New
Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Whats New
Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Naik 60 Persen hingga Akhir 2023

Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Naik 60 Persen hingga Akhir 2023

Whats New
Intip Kekayaan Duo Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin

Intip Kekayaan Duo Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin

Whats New
Otorita IKN: Enggak Gampang Punya Punya Komitmen Perubahan Iklim, Nol Emisi Karbon 2030

Otorita IKN: Enggak Gampang Punya Punya Komitmen Perubahan Iklim, Nol Emisi Karbon 2030

Whats New
Bahaya Akses Data Pribadi pada Pinpri

Bahaya Akses Data Pribadi pada Pinpri

Whats New
Pemerintah: Pemilik Toko Kelontong Jangan Takut Berutang, buat Modal 'Naik Kelas'

Pemerintah: Pemilik Toko Kelontong Jangan Takut Berutang, buat Modal "Naik Kelas"

Whats New
Mendag Ancam Cabut Izin Usaha 'Social Commerce' yang Keukeuh Jualan

Mendag Ancam Cabut Izin Usaha "Social Commerce" yang Keukeuh Jualan

Whats New
Kementan Pastikan Program Food Estate Tunjukkan Hasil Positif

Kementan Pastikan Program Food Estate Tunjukkan Hasil Positif

Whats New
Temuan Ombudusman RI, Warga Pulau Rempang Pada Dasarnya Mendukung Penataan Kampung, tapi...

Temuan Ombudusman RI, Warga Pulau Rempang Pada Dasarnya Mendukung Penataan Kampung, tapi...

Whats New
Link PDF Formasi PPPK 2023 di Kementerian PUPR

Link PDF Formasi PPPK 2023 di Kementerian PUPR

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com