Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ID Food Realisasikan Sistem Resi Gudang Pertama di Kabupaten Malang

Kompas.com - 26/08/2022, 17:48 WIB
Imron Hakiki,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Pangan ID FOOD merealisasikan implementasi Sistem Resi Gudang (SRG) komoditas gula di salah satu gudang milik PG Rajawali I di Kabupaten Malang, Jumat (26/8/2022).

SRG komoditas gula adalah bukti kepemilikan komoditas gula yang tersimpan di Gudang PG Rajawali I. Sistem itu salah satu instrumen manajemen stok atau tunda jual dan bisa digunakan sebagai akses pembiayaan dan skema penunjang pascapanen.

Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan, implementasi SRG untuk komoditas gula itu merupakan pertama kali diterapkan di Indonesia, bersinergi dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

"Diharapkan SRG ini mampu meningkatkan kesejahteraan para petani tebu di dalam negeri," ungkapnya saat ditemui di Gudang PG Rajawali I Kabupaten Malang, Jumat.

Baca juga: Semester I 2022, KBI Catatkan Registrasi Resi Gudang Tumbuh 22 Persen

Manfaat ke petani tebu

Dengan kepemilikan SRG para petani tebu bisa melakukan tunda jual dan menyimpan gula di dalam gudang apabila harga lelang sedang jatuh, dan mereka bisa mendapatkan akses pembiayaan 70 persen dari nilai barang.

"Mereka bisa memanfaatkan fasilitas ini dengan menyimpan dan bisa mendapatkan dana dengan mengagunkan resi ke bank," katanya.

Di sisi lain, implementasi SRG juga berguna sebagai manajemen stok, yang diharapkan bisa menjadi skema mitigasi atas risiko atau fluktuasi harga komoditas tersebut.

"Pada saat harga komoditas turun dapat menjadi skema untuk mitigasi risiko atas fluktuasi harga," ujarnya.

Baca juga: ID Food Ungkap Penyebab Telur Ayam Naik Turun Drastis Sampai 3-4 Kali Setahun

Frans berkomitmen SRG itu bisa diterapkan pada 15 persen atau 30 ribu ton dari total produksi ID FOOD yang mencapai sekitar 200 ribu ton lebih

"Sementara ini, kurang lebih ada 10 ribu ton gula yang telah menggunakan SRG di salah satu gudang milik PG Rajawali I," jelasnya.

Saat ini, ID FOOD sedang melakukan sertifikasi gudang milik PG Rajawali I, PG Rajawali II dan PG Candi Baru.

"Sementara ini gudang PG Rajawali I yang digunakan untuk penyimpanan gula berkapasitas 22.600 ton, dan kemungkinan bisa ditambah kembali," tuturnya.

Baca juga: Kemenperin: Kebutuhan Gula Nasional Defisit 3,8 Juta Ton, Harus Dipenuhi dengan Impor

 

Jaga pasokan gula nasional

Sementara itu, Asisten Deputi Industri Pangan dan Pupuk, Kementerian BUMN Zuryati Simbolon mengapresiasi implementasi SRG yang dilakukan ID FOOD. Hal itu menurutnya adalah terobosan baru dalam mendukung pelaksanaan transformasi, khususnya pada sektor gula.

“Implementasi resi gudang ini adalah salah satu kontribusi kita dalam menjaga ketersediaan pasokan gula nasional, dan diharapkan bisa mendukung terciptanya harga yang stabil," tuturnya, Jum'at.

Selain itu, penerapan SRG komoditas gula itu juga bisa memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan para petani tebu, dengan adanya jaminan pendapatan atas pembelian tebu melalui pendanaan SRG.

"Oleh karenanya, SRG ini diharapkan mampu memperkuat kemitraan dengan para petani agar bisa memberikan suplai bahan baku tebu kepada pabrik gula," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com