Operator seluler juga kompak buka suara terkait kebocoran data tersebut. Senada dengan Kementerian Kominfo, para operator juga menyatakan, data yang bocor dan diperjualbelikan bukan bersumber dari internal.
PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel atau menyatakan, perusahaan telah melakukan pemeriksaan awal terkait dugaan kebocoran data pengguna tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal tersebut, data pelanggan yang dibagikan oleh akun bernama Bjorka itu tidak berasal dari sistem yang dikelola oleh perusahaan.
"Sesuai hasil pemeriksaan awal dari internal Telkomsel, dapat kami pastikan bahwa data yang diperjualbelikan bukan berasal dari sistem yang dikelola Telkomsel," ujar Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono.
Lebih lanjut, Ia mengklaim, data pelanggan yang berada di sistem internal anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk itu tetap aman dan terjaga kerahasiaannya. Telkomsel disebut scara konsisten telah menjalankan operasional sistem perlindungan dan keamanan data pelanggan dengan prosedur standar operasional tersertifikasi sesuai dengan ketentuan berlaku.
"Telkomsel memastikan dan menjamin hingga saat ini data pelanggan yang tersimpan dalam sistem Telkomsel tetap aman dan terjaga kerahasiaannya," tutur Saki.
Baca juga: Soal Dugaan Kebocoran Data SIM Card, Telkomsel: Data yang Tersimpan dalam Sistem Internal Tetap Aman
Pernyataan yang tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredo Hutchinson, Steve Saerang. Ia mengklaim, data pelanggan perusahaan aman dan disimpan di fasilitas penyimpanan data perusahaan.
"IOH memiliki penyimpanan data pelanggan sendiri dan kami juga memastikan keamanan data pelanggan dengan mengikuti standar ISO 27001," ujar Steve.
Baca juga: Ini Respons XL Axiata soal Dugaan Kebocoran Data Pendaftar SIM Card
Sementara itu, PT XL Axiata Tbk yang merupakan salah satu penyedia jasa atau provider telekomunikasi terbesar di Indonesia menyatakan, perusahaan telah mematuhi ketentuan berlaku terkait perlindungan data pribadi.
"Sebagai perusahaan publik, XL Axiata senantiasa mematuhi terhadap aturan dan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia, termasuk aturan mengenai keamanan dan kerahasiaan data," ujar Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih.
Tri mengatakan, pihaknya telah menerapkan standar ISO 27001, yakni sebuah standar internasional tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Selain itu, untuk perlindungan terhadap potensi gangguan keamanan data termasuk data pelanggan, XL Axiata sudah mengantisipasi melalui penerapan sistem IT yang diklaim solid.
Hal itu dilakukan dengan memanfaakan dukungan perangkat hardware ataupun software yang sudah disesuaikan dengan perkembangan teknologi terbaru.
"Yang memungkinkan untuk meminimalisasi risiko keamanan yang muncul," ucap Tri.