Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I-2022, AAJI Catat Klaim Terkait Covid-19 Capai Rp 9,72 Triliun

Kompas.com - 07/09/2022, 15:31 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan, industri asuransi jiwa telah membayar klaim dan manfaat terkait Covid-19 sebanyak Rp 9,72 triliun sejak Maret 2020 hingga semester I-2022.

Angka tersebut terus naik dibandingkan dengan pembayaran klaim dan manfaat Covid-19 pada kuartal I-2022.

Sepanjang kuartal I-2022, angka pembayaran klaim dan manfaat terkain Covid-19 telah mencapai kurang lebih Rp 9 triliun.

Menurut catatan AAJI, industri asuransi jiwa baru membayarkan klaim terkait Covid-19 sebesar Rp 8,82 triliun pada akhir tahun 2021.

Baca juga: Industri Asuransi Jiwa Bisa Kena Imbas Kenaikan Harga BBM

Ketua Bidang Produk, Manajemen, Risiko, dan Good Corporate Governance AAJI Fauzi Arfan mengatakan, klaim Covid-19 adalah gabungan dari beberapa jenis klaim.

"Klaim Covid-19 merupakan kombinasi antara klaim meninggal, klaim kesehatan dan hal yang berkaitan dengan manfaat selama masa pandemi Covid-19," ujar dia dalam paparan kinerja semester I-2022 industri asuransi jiwa, Selasa (6/9/2022).

Kenaikan klaim dan manfaat terkait Covid-19 ini dapat dilihat dari kenaikan klaim industri asuransi jiwa secara keseluruhan.

Sampai semester I-2022, industri asuranai jiwa telah membayar klaim dan manfaat secara keseluruhan mencapai Rp 83,93 triliun. Angka tersebut, naik 0,004 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di periode yang sama, pembayaran klaim kesehatan mencapai Rp 6,94 triliun, atau meningkat sebesar 28,4 persen secara tahunan.

Sedangkan, klaim meninggal dunia justru melandai menjadi Rp 5,96 triliun. Angka tersebut turun hingga 25,2 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 7,97 triliun.

Baca juga: Simak Daftar 15 Perusahaan Asuransi Jiwa dengan Premi Terbesar Tahun Lalu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com