Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Kantong Laba Bersih Rp 1,47 Triliun, Dirut: Tumbuh Hampir 60 Persen

Kompas.com - 15/09/2022, 11:54 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mencatat kenaikan laba bersih selama Semester I 2022 sebesar 58,87 persen menjadi Rp 1,47 triliun.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, pencapaian tersebut ditopang oleh peningkatan penyaluran kredit, biaya cost of fund yang berhasil ditekan, dan perbaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).

"Laba alhamdulillah meningkat 59,87 persen, jadi nyaris hampir 60 persen dari Rp 920 miliar (Semester I 2021) menjadi Rp 1,47 triliun," ujarnya saat konferensi pers, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Dirut BRI: 2-4 Tahun ke Depan Perusahaan Bisa Bagikan Dividen 70 Persen Lebih dari Laba Bersih

Dia menjelaskan, pada paruh pertama tahun 2022 ini BTN telah menumbuhkan penyaluran kreditnya sebesar 7,61 persen dari Semester I 2021 sebesar Rp 265,90 triliun menjadi Rp 286,15 triliun, di mana penyaluran kredit perumahan masih mendominasi.

Adapun kredit perumahan yang disalurkan BTN hingga akhir Juni 2022 mencapai Rp 251,914 triliun.

Dari jumlah tersebut KPR subsidi masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp 137,255 triliun tumbuh 8,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 126,297 triliun. Jumlah rumah subsidi yang dibiayai sebanyak 74.600 unit.

Sementara, KPR non-subsidi BTN tumbuh 5,84 persen menjadi Rp 85,305 triliun pada semester I 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 80,598 triliun. Jumlah rumah non-subsidi yang dibiayai sebanyak 18.400 unit.

"BTN komit untuk menyalurkan KPR khususnya yang KPR subsidi dari pemerintah. Kita tahu kuota dari Kementerian PUPR adalah 200.000 unit dan BTN komit untuk menyalurkan 85 persennya," ucapnya.

Dengan demikian untuk market share BTN terhadap KPR nasional, untuk KPR subsidi sebesar 84,5 persen sedangkan untuk yang non-subsidi sebesar 38,5 persen.

Bersamaan dengan pertumbuhan kredit, BTN juga mengoptimalkan penurunan NPL. NPL Gross pada semester I 2022 berada di level 3,54 persen, lebih rendah dari sebelumnya di level 4,10 persen. Sedangkan NPL Nett sebesar 1,04 persen, turun dari posisi 1,87 persen di tahun lalu.

Kenaikan kredit kemudian berdampak pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh 35,97 persen pada Semester I 2022 menjadi Rp 7,737 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,690 triliun.

Lonjakan NII tersebut membuat rasio net interest margin (NIM) Bank BTN juga mengalami kenaikan dari 3,41 persen pada akhir Juni 2021 menjadi 4,58 persen di semester I 2022.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), Haru mengungkapkan, pada semester I 2022 perolehan DPK Bank BTN mencapai Rp 307,309 triliun naik 2,99 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 298,378 triliun.

"(Kenaikan laba bersih) didukung oleh DPK yang tumbuh sehat seiring dengan pertumbuhan kredit," kata Haru.

Dari DPK tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp 137,453 triliun naik sebesar 22,95 persen dibandingkan akhir Juni 2021 sebesar Rp111,798 triliun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com