Hingga pecah Perang Dunia II, Jerman sendiri diketahui tidak pernah mau melunasi utangnya. Jerman terakhir kali membayar utang sebesar 70 juta euro.
Dikutip dari BBC, Jerman menolak membayar semua utang itu karena Perjanjian Versailles dianggap sebagai penghinaan. Jumlah 100.000 ton emas yang harus dibayarkan Jerman dinilai sangat tidak masuk akal.
Sekutu, terutama didorong oleh Prancis, ingin memastikan Jerman tidak akan mampu berperang selama bertahun-tahun. Tapi rencana itu malah menjadi bumerang.
Baca juga: Fakta Shell, Raksasa Minyak Dunia yang Asal-usulnya dari Indonesia
Di mana rakyat Jerman akhirnya menaruh kebencian terhadap Prancis yang kemudian dimanfaatkan Nazi dan Hitler untuk meraih simpati publik. Hitler sendiri adalah pemimpin Jerman yang sedari awal menyatakan tidak akan menerima Perjanjian Versailles.
"Jumlah (utang dalam Pernjanjian Versailles) itu disambut dengan ketidakpercayaan di Jerman," kata Felix Schulz, dosen Sejarah Eropa di Universitas Newcastle.
"Ini terkait gagasan bahwa isi perjanjian tidaklah adil. Dan pada kenyataannya saya yakin Jerman dengan sedikit uang saat itu mampu membayarnya. Itu yang menyebabkan partai-partai radikal bisa menang," tambahnya.
Setelah melihat Perjanjian Versailles dianggap sangat memberatkan, negara-negara Sekutu mencoba mengurangi utang untuk melunakan hati Jerman plus sejumlah keringanan.
Baca juga: Mengapa Israel Begitu Kaya Raya?
Salah satunya Amerika Serikat (AS) yang menerbitkan Dawes Plan pada tahun 1924 dan Young Plan pada tahun 1929, di mana utang Jerman dikurangi sebesar 112 miliar mark emas, dan negara itu diberi pinjaman untuk mendorong ekonominya.
Namun hal itu berlangsung lama akibat krisis ekonomi dan kehancuran Wall Street tahun 1929, membuat ekonomi dunia sempat kacau balau. Imbasnya, Presiden AS Herbert Hoover memberlakukan moratorium keringanan utang Jerman selama satu tahun.
Beberapa tahun kemudian, melalui konferensi Lausanne 1932, pemerintah AS mencoba menghapuskan hampir semua utang perang Jerman, tetapi proposal itu gagal lolos Kongres AS.
Ketika Hitler berkuasa, praktis Jerman sudah menghentikan pembayaran utangnya. Meskipun negara itu sudah membayar sekitar seperdelapan dari total utangnya, Hitler menolak untuk membayar sampai lunas.
Hitler berkomitmen untuk tidak hanya tidak membayar, tetapi juga untuk membatalkan seluruh perjanjian. Karena perjanjian itu dianggap sebagai penghinaan.
Baca juga: Sisi Kelam Ukraina: Bisnis Surogasi Rahim atau Pabrik Bayi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.