JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah menyentuh level tertinggi dalam dua dekade terakhir. Pada penutupan perdagangan di pasar spot hari ini, rupiah berada di level Rp 15.266 per dollar AS.
Ekonom Rizal Ramli mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena bank sentral negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) tengah menyedot likuiditas dengan menaikkan suku bunga acuan untuk menekan inflasi.
"Rupiah semakin melemah karena bank sentral negara OECD sedang melakukan program anti-inflasi agresif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (28/9/2022).
Kemudian, lanjut Rizal, kondisi tersebut didukung struktural ekonomi Indonesia yang lemah sehingga berdampak kepada kondisi di dalam negeri.
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Turun, Jadi 400,4 Miliar Dollar AS
Selain itu, Indonesia juga sangat bergantung kepada utang sehingga ketika bank sentral negara-negara maju naik, Indonesia menjadi terdampak karena rentan terhadap gejolak tingkat suku bunga.
Faktor-faktor tersebutlah yang menurut Rizal menjadi penyebab dari pelemahan rupiah dan inflasi yang semakin tinggi setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Baca juga: Penyebab Kurs Rupiah Melemah hingga Tembus Rp 15.200 Per Dollar AS
Kendati demikian, Rizal bilang, tim ekonomi pemerintah Indonesia pasti sudah memiliki perkiraan dan skenario untuk mengantisipasi dampak dari hal tersebut terhadap perekonomian Indonesia.
"Pelemahan rupiah atas dollar AS yang terjadi sekarang ini bukan sesuatu yang sulit untuk diprediksi," ungkapnya.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun tapi Rupiah Melemah, Sri Mulyani: Berimbas ke Anggaran Subsidi BBM
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot ditutup melemah pada perdagangan Rabu (28/9/2022) hari ini. Pelemahan mata uang Garuda ini seiring dengan menguatnya indeks dollar AS.
Melansir data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terus bergerak di zona negatif, bahkan sempat menyentuh level terendah Rp 15.279 per dollar AS. Kurs rupiah di pasar spot akhirnya ditutup melemah 0,94 persen ke Rp 15.267 per dollar AS.
Pelemahan juga terjadi pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor. Pada sesi perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah Jisdor berada pada level Rp 15.243 per dollar AS, lebih tinggi dari perdagangan Selasa (27/9/2022) kemarin sebesar Rp 15.155 per dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.