Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Albania Genjot Kerja Sama Perdagangan hingga Investasi

Kompas.com - 29/09/2022, 07:26 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia akan memperluas kerja sama dengan negara-negara di Eropa Tenggara, salah satunya dengan Albania. Hal ini disampaikan Duta Besar RI untuk Bulgaria Iwan Bogananta usai melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Albania, di Kantor Perdana Menteri Albania, Tirana, pada 26 September 2022.

Adapun kerja sama tersebut meliputi perdagangan, pariwisata, serta investasi. Termasuk kerja sama terkait energi baru terbarukan (EBT) yang gencar dilakukan oleh Pemerintah RI.

"Dengan bangga kami sampaikan, akan ada rencana penandatangan investasi di sektor renewable energy atau green energy oleh perusahaan Indonesia di Tirana, Albania," kata dia melalui pernyataan tertulisnya, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Stok Menurun, Harga Minyak Mentah Dunia Melonjak

Lebih lanjut Iwan menjelaskan, kerja sama tersebut dilakukan dengan tujuan untuk membuka ruang dan peluang baru bagi pasar Indonesia di wilayah Balkan dan sebagai bentuk pengembangan ekonomi di Tanah Air. 

"Kami yakin, investasi tersebut akan banyak mendatangkan sumber daya dari Tanah Air, baik itu dari material sampai ke sumber daya manusia," ucapnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Albania Edi Rama menyambut baik dan berterima kasih atas kunjungan perwakilan Pemerintah RI serta kepercayan Indonesia terhadap Albania.

"Albania akan terus mendukung rencana kerja sama bilateral dengan Indonesia ke depan, khususnya dalam sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi," tuturnya.

Baca juga: Erick Thohir: Pendapatan BUMN Hampir Mirip dengan APBN

Iwan dan Edi sepakat, investasi secara business to business (b to b) yang dilakukan Indonesia diharapkan juga memberikan dampak kekuatan hubungan bilateral antar dua negara

Albania merupakan negara berpenduduk 2,7 juta orang dengan populasi muslim sebesar 56 persen. Albania memiliki garis pantai seluas 450 kilometer antara Laut Adriatic dan Lonian serta Pelabuhan Internasional Durres. 

Albania berpotensi untuk dijadikan hub perdagangan produk Indonesia untuk masuk ke wilayah negara-negara Balkan. Catatan perdagangan Indonesia pada 2021 ke Albania sebesar 10 juta dollar AS.

Baca juga: Pasar Masih Khawatir Resesi Global, Tren Pelemahan IHSG Diproyeksi Berlanjut

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com