Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Ditutup Melemah Jadi Rp 15.358 Per Dollar AS

Kompas.com - 11/10/2022, 17:31 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot ditutup melemah pada sesi perdagangan Selasa (11/10/2022). Depresiasi terjadi seiring dengan meningkatnya indeks dollar AS, di tengah kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan bank sentral, The Federal Reserve, yang agresif.

Melansir data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp 15.358 per dollar AS, terderpresiasi 0,26 persen. Dengan posisi tersebut, sejak awal tahun (year to date/ytd) rupiah telah terdepresiasi 7,68 persen.

Mengacu kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, nilai tukar rupiah juga terkoreksi. Pada sesi perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah Jisdor berada pada level Rp 15.362 per dollar AS, lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya sebesar Rp 15.299 per dollar AS.

Baca juga: Produk Mie Sedaap Ditarik di 3 Negara, BPOM Lakukan Uji Sampling

"Dollar AS naik pada hari Selasa, dengan investor khawatir tentang kenaikan suku bunga acuan," ujar Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, Selasa.

Mengacu kepada data Investing, indeks dollar AS sejak pekan lalu terus merangkak naik. Adapun sampai dengan sore hari ini, indeks mata uang Negeri Paman Sam itu naik 0,11 persen ke 113,19.

Pada saat bersamaan, imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS turut meningkat, mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap kondisi perekonomian global. Bahkan, pada sesi perdagangan hari ini yield obligasi AS tenor 10 tahun berada pada rentang 3,93 - 4,01 persen.

Seiring dengan kenaikan indeks dan yield obligasi AS, sejumlah mata uang Asia lain turut terdepresiasi, mulai dari yen Jepang (0,01 persen), dollar Singapura (0,08 persen), dollar Taiwan (0,74 persen), won Korea Selatan (0,61 persen), yuan China (0,28 persen), ringgit Malaysia (0,50 persen) hingga baht Thailand (0,48 persen).

Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan Kecil, Ini Langkah KKP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com