KOMPAS.com - Perubahan iklim kini bukan lagi menjadi isu lingkungan semata, tetapi juga menjadi persoalan yang harus diatasi oleh industri.
Beberapa pemangku kepentingan perusahaan di berbagai dunia pun menyarankan pelaku industri untuk tidak hanya berfokus pada output produk masing-masing.
Apalagi, pendekatan tradisional yang masih jamak digunakan oleh pelaku industri kini tidak dirancang untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.
Belum lagi ditambah dengan isu krisis energi, volatilitas pasar dan rantai suplai, serta ketegangan sosial-ekonomi yang semakin intens. Pelaku industri harus mulai mengambil keputusan tepat.
Baca juga: Pabrik Schneider Electric Gunakan 100 Persen Energi Terbarukan pada 2025
Untuk membantu pelaku industri mengatasi isu-isu tersebut, Schneider Electric sebagai pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi turut memberikan beberapa solusi dan pendekatan.
Chairman and CEO Schneider Jean-Pascal Tricoire mengatakan bahwa dalam masa krisis global, pelaku industri harus memiliki visibilitas penuh tentang perjalanan dan tujuan bisnis.
“Krisis energi saat ini hanyalah puncak gunung es,” kata Tricoire dalam pembukaan Innovation Summit World Tour 2022 yang diadakan secara virtual, Rabu (12/10/2022).
Dengan permintaan energi global yang diperkirakan tumbuh tiga kali lipat dalam 30 tahun ke depan, lanjutnya, sangat penting bagi pelaku industri untuk menerapkan semua teknologi yang sudah tersedia sekarang guna mempercepat elektrifikasi, digitalisasi, dan keberlanjutan.
Baca juga: Siapkan Generasi Muda Hadapi Era Electricity 4.0, Schneider Electric Selenggarakan Kompetisi
Menurut data studi kuantitatif yang dilakukan oleh Schneider Electric Research Institute (2022), potensi teknologi yang digabungkan dan digunakan dalam skala besar bisa menurunkan emisi karbon hingga dua per tiga pada 2030.
“Selain itu, industri bisa sekaligus meningkatkan efisiensi dalam skala besar atas konsumsi energi pada bangunan (hingga 70 persen),” imbuhnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.