JAKARTA, KOMPAS.com - Belanja online kini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia, baik dari kalangan muda hingga kalangan orang tua.
Hal ini terlihat dari data Kementerian Koordinator bidang Perekonomian yang mencatat nilai transaksi e-commerce di Indonesia baik domestik dan luar negeri, mencapai Rp 108,54 triliun sepanjang kuartal I-2022.
Realisasi itu tumbuh 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara berdasarkan riset Kredivo dan Katadata, terjadi pertumbuhan jumlah transaksi berbelanja online dari kelompok konsumen usia 36 tahun ke atas selama 2021.
Peningkatan terjadi pada kelompok konsumen usia 36-45 tahun sebesar 19 persen pada 2020 menjadi 23 persen pada 2021. Sedangkan untuk kelompok usia 46-55 tahun meningkat dari 3 persen pada 2020 menjadi 5 persen pada 2021.
Baca juga: Kemendag Terima 3.181 Pengaduan Belanja Online, Mulai Dari Barang Rusak hingga Top Up Saldo
Kendati demikian, transaksi belanja online masih tetap didominasi oleh generasi muda, yaitu usia 26-35 tahun sebesar 45 persen. Kemudian diikuti dengan transaksi dari konsumen usia 18-25 tahun sebesar 28 persen.
Namun seiring dengan hal tersebut, rupanya modus penipuan online juga masih kerap terjadi dan beragam. Tidak hanya penipuan, pelanggan yang tidak teliti dalam belanja online pun masih kerap terjadi.
Baca juga: Cara Menghitung Bea Masuk dan Pajak Impor Belanja Online
Oleh karena itu, berikut Kompas.com rangkum tips-tips aman berbelanja online agar terhindar dari penipuan maupun keteledoran diri sendiri:
1. Cek keaslian toko online dengan cermat
Belanja online mayoritas memang dilakukan melalui e-commerce, namun kini platform media sosial juga banyak yang menyediakan fitur belanja online seperti Facebook, Instagram, hingga TikTok.
Jika belanja di e-commerce dapat dijamin keamanannya selama transaksi dilakukan di dalam platform, tapi bagaimana dengan belanja online di media sosial?
Untuk itu, sebelum memutuskan untuk belanja online, baiknya periksa dengan cermat keaslian akun toko online tersebut. Pasalnya, ada banyak penipu yang berkedok toko online di media sosial.
Berdasarkan pengalaman penulis, biasanya akun-akun penipu berkedok toko online ini tidak memperbolehkan siapapun meninggalkan komentar di akunnya karena khawatir korban-korban sebelumnya meninggalkan komentar buruk sehingga korban selanjutnya tidak dapat tertipu akun yang sama.
Namun, agar keamanan belanja online lebih terjamin, baiknya pembeli melakukan belanja di platform e-commerce yang sudah ternama seperti Tokopedia, Blibli, dan Bukalapak.
Sebab, platform e-commerce tersebut akan membantu pembeli dan penjual jika terjadi masalah selama proses belanja online.