Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Investasi IKN, Erick Thohir: Jangan Ada Persepsi Jakarta Ditinggalkan

Kompas.com - 19/10/2022, 13:39 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, meskipun pemerintah saat ini tengah fokus membangun Ibu Kota Negara (IKN), masyarakat jangan berpersepsi bahwa DKI Jakarta akan ditinggalkan.

“Presiden menekankan kepada kami, jangan ada persepsi bahwa Jakarta ditinggalkan. Tetap jadi kota besar,” kata Erick di kantornya, Rabu (19/10/2022).

Erick juga terbuka untuk partisipasi investor swasta ikut membangun Jakarta. Dia memastikan, aksesibilitas, aset, dan perusahaan BUMN sangat terbuka, karena fungsi transformasi BUMN adalah untuk efisiensi agar semakin sehat.

“Kita tentu arahan bapak presiden kami dari BUMN harus mendukung IKN, karena itu seluruh aksesibilitas, aset, atau perusahaan kita sangat terbuka. Silakan. Kalau ada perusahaan yang bisa lebih dimaksimalkan, dan tidak di bawah BUMN silahkan jalankan,” lanjut Erick.

Baca juga: Erick Thohir dan Heru Budi Bakal Sinergikan MRT, LRT, hingga Kereta Cepat

Erick mengungkapkan, tidak mungkin dengan 273 juta jiwa penduduk yang kita punya, hanya berfokus di satu titik. Mantan Presiden Inter Milan itu menjelaskan, dengan jumlah penduduk tersebut dibutuhkan 10 kota besar.

“Dengan 273 juta penduduk yang kita punya, artinya Indonesia minimal harus punya 10 kota besar, tidak mungkin hanya di satu titik,” lanjut dia.

Baca juga: Pekan Ini, Pemerintah Rayu Pelaku Usaha Bangun Usaha di IKN

 


Erick juga mendukung langkah Pemprov DKI Jakarta dalam menjadikan Jakarta sebagai kota besar di Indonesia. Tapi, dia mengingatkan pentingya pembagian tugas di masing-masing kota, seperti Denpasar-Bali yang fokus pada pariwisata.

“Kalau Denpasar Bali, fokus pada pariwisata, mungkin Jakarta bisa lebih maju lagi pemikirannya,” jelas dia.

Baca juga: Skema KPBU Proyek IKN Tarik Minat Investor Asing

 

Penjelasan Jokowi soal pemindahan ibu kota ke IKN Nusantara

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemindahan ibu kota ke Nusantara merupakan langkah Indonesia untuk membangun budaya kerja, pemikiran, dan basis ekonomi baru. Sebagai negara besar, Indonesia harus berani memiliki agenda besar untuk melangkah demi kemajuan bangsa.

Jokowi juga menjelaskan, Nusantara adalah masa depan Indonesia yang mampu terwujud dengan adanya upaya bersama dari seluruh pihak, termasuk para investor. Untuk itu, pemerintah Indonesia membuka peluang bagi para investor untuk turut serta mewujudkan transformasi peradaban Indonesia.

“Jika kita tidak berani transformasi dari sekarang, sampai kapan pun kita akan sulit jadi negara maju. Nusantara bisa terwujud dengan upaya bersama, bukan hanya pemerintah yang bergerak karena memang pemerintah hanya kurang lebih menyiapkan 20 persen dari bujet yang ada. 80 persen kita berikan kesempatan kepada para investor,” kata Jokowi di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (18/10/2022) malam.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mempersilakan para investor untuk memilih menanamkan modalnya di sektor manapun. Hal tersebut, kata Presiden, merupakan kesempatan emas yang tidak akan terulang lagi.

“Di financial center, di kawasan healthcare center, di kawasan education center, di housing area, di tourism area, silakan,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com