Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

28 Negara Antre Jadi Pasien IMF, BI Ungkap Alasan Indonesia Tidak Ikutan

Kompas.com - 21/10/2022, 18:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan alasan Indonesia tidak menjadi salah satu negara yang mengantre pinjaman ke Dana Moneter Internasional (IMF).

Sebab, seperti diketahui, saat ini ada 28 negara antre jadi pasien IMF untuk memulihkan perekonomiannya.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, Indonesia tidak menjadi pasien IMF karena kondisi perekonomian Indonesia masih baik dibandingkan dengan negara lain.

Baca juga: Agar Indonesia Tak Jadi Pasien IMF, Ini Saran Ekonom

"Sudah ada 28 negara telah ajukan permintaan bantuan dari IMF. Bagaimana dengan Indonesia? Alhamdulilah sejauh ini kita masih dalam posisi yang cukup baik," ujarnya saat Peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan September 2022, Jumat (21/10/2022).

Destry mengungkapkan, hal ini terlihat pada ekonomi Indonesia yang masih dapat tumbuh di atas 5 persen di kala negara lain terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat ketidakpastian global.

Bahkan pertumbuhan ekonomi nasional selama 2022 diperkirakan tetap bisa di atas dari target sasaran BI pada 4,5-5,3 persen. Pertumbuhan ekonomi 2023 pun diperkirakan masih tetap kuat meski agak melambat dari tahun ini.

"Kalau dilihat pertumbuhan ekonomi di Kuartal II ini juga sangat didukung pertumbuhan ekonomi broad based sisi konsumsi dan investasi tumbuh, dan sisi ekspor yang tumbuh cukup kuat. Ini tentunya menopang perbaikan dan pertumbuhan ekonomi kita," jelasnya.

Meski demikian kata dia, Indonesia tetap harus waspada dan optimistis karena gejolak tekanan ekonomi global pasti akan mempengaruhi ekonomi dalam negeri.

Baca juga: 28 Negara Jadi Pasien IMF, Menko Airlangga: Indonesia Harus Hati-Hati

Hal ini terlihat pada tekanan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) yang melonjak meski masih dalam batas toleransi. Pada September 2022 inflasi nasional sebesar 5,95 persen di mana sebagian besar disumbang oleh harga pangan yang tinggi.

Inflasi IHK September 2022 tercatat lebih tinggi dari inflasi IHK Agustus 2022 yang sebesar 4,69 persen. Peningkatan inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Salah satu penyumbang inflasi terbesar inflasi pangan dan alhamdulilah dalam 2 bulan terakhir sudah tunjukan tanda tanda penurunan," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan, sebanyak 28 negara antre jadi pasien IMF. Menurut Presiden, kondisi tersebut merupakan dampak dari situasi global yang yang semakin tidak pasti.

"Pagi tadi saya dapat informasi dari pertemuan di Washington DC, 28 negara sudah antre di markasnya IMF, menjadi pasien," ujar Jokowi saat membuka Investor Daily Summit 2022 yang disiarkan secara daring, Selasa (11/10/2022).

"Ini yang sekali lagi kita tetap harus menjaga optimisme tapi yang lebih penting hati-hati dan waspada, eling lan waspodo," tegasnya.

Jokowi lantas menjelaskan bahwa hampir semua negara di dunia saat ini mengalami inflasi. Belum lagi ada dampak dari perubahan iklim dan situasi geopolitik yang memperparah krisis ekonomi dan energi.

Menurut Jokowi, dengan situasi yang ada sekarang ini, negara manapun dapat terlempar dengan cepat.

"Apabila tidak hati-hati dan tidak waspada, baik dalam pengelolaan moneter dan pengelolaan fiskal, apalagi setelah perang Rusia dan Ukraina, kita tahu, pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 yang sebelumnya diperkirakan 3 persen, terakhir sudah diperkirakan jatuh di angka 2,2 persen," jelas Jokowi.

Baca juga: 28 Negara Antre Jadi Pasien IMF, Bahlil: Tidak Hanya Negara Berkembang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com