Karena itu, diperlukan koordinasi, kolaborasi, dan sinergi antar otoritas sehingga tercipta efektivitas kebijakan dalam meredam dan mengerem kenaikan inflasi dan larinya modal asing dari Indonesia. Tanpa ada dukungan dari otoritas yang lain, kebijakan kenaikan suku bunga acuan yang telah dibuat BI hanya akan menjadi aksesoris yang tidak memiliki efek signifikan.
Adanya keterkaitan antar elemen dan otoritas menjadikan koordinasi dan kolaborasi suatu keniscayaan. Masing-masing otoritas tidak boleh lagi mengedepankan ego masing-masing lembaga sehingga terkesan saling menegasikan peran antar otoritas.
Keempat otoritas di dalam sistem keuangan merupakan suatu kesatuan elemen utuh yang tidak dapat dipisahkan sehingga setiap kebijakan yang dibuat oleh satu otoritas akan berkelindan dengan kebijakan dari otoritas yang lain.
Sudah saatnya masing-masing otoritas saling menguatkan demi terciptanya jaring pengaman yang kuat di dalam sistem keuangan nasional. Tidak boleh ada lagi pelemahan antar otoritas di mana kebijakan satu otoritas melemahkan kebijakan dari otoritas lainnya.
Baca juga: OJK: Sinergi Pemerintah Mampu Jaga Stabilitas Sistem Keuangan dan Pemulihan Ekonomi
Setiap otoritas harus mampu saling berbagi tanggung jawab (shared responsibility) sehingga beban tugas dalam menjaga stabilitas sistem keuangan bisa menjadi lebih ringan. Otoritas fiskal, moneter, makroprudensial, dan mikroprudensial harus berjalan seiring dan seirama dalam menguatkan jaring pengaman stabilitas sistem keuangan.
Kenaikan inflasi, suku bunga global, dan capital outflow harus menjadi tanggung jawab bersama dan tanggung renteng antar otoritas. Jika hal ini dapat dilakukan maka risiko stabilitas sistem keuangan, berapapun besarnya dan darimanapun asalnya, akan dapat dikelola dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.