Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubedistik Binaan PEP Tarakan Dorong Difabel Mandiri di Bisnis Batik Ramah Lingkungan

Kompas.com - 24/10/2022, 19:38 WIB
Aprillia Ika

Editor

 

Anggota Kubedistik siap mandiri

Hadi, salah seorang tuna rungu-wicara anggota Kubedistik. Dia sudah siap mandiri jika PEP Tarakan Field exit program pada 2023. Menggunakan bahasa isyarat, dengan bersemangat Hadi menyampaikan rasa terima kasih kepada Pertamina serta harapannya.

Senyum Hadi mengungkapkan optimismenya bahwa batik bisa menjadi tumpuan untuk masa depan yang lebih sejahtera. Pasalnya, Kubedistik telah meningkatkan kesejahteraan kelompok difabel Tarakan.

Dari sisi ekonomi, pendapatan Kubedistik mencapai Rp 143 juta per tahun dan Rp 1,3 juta per bulan untuk tiap anggota. Selain itu, ada efisiensi biaya pengelolaan lingkungan yang mencapai Rp17,5 juta.

Apalagi penggunaan pewarna batik yang ramah lingkungan bisa mengurangi emisi 6.600 kg CO2e per tahun dan 360 kg per tahun limbah sisa pewarna bakau yang diolah jadi pupuk kompos yang ramah lingkungan.

Kubedistik jadi model peningkatan kesejahteraan difabel

Model Kubedistik sendiri diharapkan dapat diterapkan ke kelompok difabel lain di Tarakan. Hal ini disampaikan Arbain, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tarakan. “Dengan data terbaru, Pemkot dapat berkolaborasi dengan PEP Tarakan Field menciptakan program-program pemberdayaan sejenis bagi para difabel,” katanya.

Isrianto Kurniawan, Field Manager PEP Tarakan Field, menjelaskan Kubedistik diharapkan dapat menjadi salah satu model upaya peningkatan kesejahteraan penyandang difabel.

Juga, jadi model bisnis yang ramah lingkungan dengan menggunakan bahan baku batik alami, serta menjadikan motif batik Tarakan sebagai motif unggulan di Kalimantan Utara.

“Pengembangan akses teknologi dan literasi digital bagi penyandang difabel terus dilakukan, selain sebagai bagian dari upaya untuk menjawab tantangan masa depan dalam era industri 4.0,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com