Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuhi Target Pembangkit EBT 28,9 GW, Ini yang Dilakukan PLN

Kompas.com - 25/10/2022, 08:39 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga September 2022, PT PLN (Persero) telah mengoperasikan pembangkit energi baru terbarukan atau EBT dengan total kapasitas 8,5 gigawatt (GW). Sebagai upaya mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060, PLN gencar membangun pembangkit listrik berbasis EBT untuk memenuhi kebutuhan industri dan bisnis akan listrik hijau.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, kapasitas pembangkit EBT yang dikelola PLN bakal terus meningkat. Adapun porsi pengembangan EBT mencapai 51,6 persen pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hijau ini dan pembangunan EBT sebesar 20,9 GW ke depan akan didominasi oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

“Pada 2030, total kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan ditargetkan mencapai 28,9 GW. Untuk mencapai target tersebut, sesuai RUPTL 2021 - 2030, PLN akan menambah kapasitas pembangkit EBT sebesar 20,9 GW,” ujar Darmawan dalam siaran pers, Senin (24/10/2022).

Baca juga: PLN Gandeng Sumitomo dan Medco Akselerasi Transisi Energi dan Pengembangan EBT

Darmawan menjelaskan, nantinya total penambahan kapasitas PLTA yang terpasang bisa mencapai 10,4 GW. Selain itu, pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) juga akan digenjot dengan total penambahan kapasitas terpasang 4,7 GW hingga tahun 2030.

Darmawan bilang, Indonesia juga punya potensi panas bumi yang bisa dikembangkan. Rencananya, hingga 2030 mendatang total penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 3,4 GW.

“Kami juga menggali potensi sumber daya lain seperti bayu, biomassa, biogas, sampah dan pembangkit EBT baseload dengan total penambahan kapasitas pengembangan bisa mencapai 2,5 GW," lanjut Darmawan.

Khusus untuk tahun ini, PLN telah berhasil menambah kapasitas EBT sebesar 159,35 megawatt (MW) yang berasal dari pembangkit listrik di 20 lokasi. Jumlah penambahan daya EBT naik drastis karena dari 11 lokasi pembangkit yang ditargetkan justru realisasinya mencapai 20 lokasi pembangkit. Dengan rincian 87,07 MW dihasilkan oleh PLTA, 69,38 MW dari PLTP dan 2,91 MW dari PLTS.

“Saat ini kita tengah menghadapi transisi energi. Selanjutnya kita akan menggunakan pembangkit listrik yang berbasis EBT. Namun transisi energi bukan sekadar itu, tetapi ini adalah peralihan dari bahan bakar berbasis fosil yang impor dan mahal ke EBT yang lokal, murah, dan ramah lingkungan,” tegas pria yang akrab disapa Darmo ini.

Baca juga: EBT dengan Kapasitas Fleksibel Dinilai Mampu Pangkas 20 Persen Biaya Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com