Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Diperpanjang Sampai Surabaya | Beli Boneka di AS Ternyata Buatan Cianjur

Kompas.com - 28/10/2022, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

 

4. AS Tarik Sampo Kering Mengandung Bahan Pemicu Kanker, Ini Kata Unilever Indonesia

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memberikan penjelasan terkait penarikan sejumlah produk sampo kering di Amerika Serikat (AS) dan Kanada karena adanya peningkatan kadar benzena, bahan kimia yang dapat memicu kanker.

Head of Communication Unilever Indonesia Kristy Nelwan menegaskan, Indonesia bukan bagian dari penarikan produk sampo kering tersebut karena hal tersebut hanya terjadi di AS dan Kanada.

"Unilever Indonesia bukan bagian dari penarikan dry shampoo ini," ujar dia dalam keterangannya, dikutip pada Kamis (27/10/2022).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, Unilever AS dan Kanada secara sukarela menarik produk sampo kering yang diproduksi sebelum Oktober 2021 sebagai bentuk penyelidikan internal untuk mengidentifikasi adanya peningkatan kadar benzena.

Adapun hasil evaluasi dampak kesehatan yang dilakukan secara independen menyimpulkan bahwa kadar benzena yang terdeteksi tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Selengkapnya klik di sini

5. Sri Mulyani Sebut 60 Negara Berpotensi Alami Krisis Utang

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, sebanyak 60 negara diperkirakan dalam situasi terlilit utang atau debt distress. Kondisi tersebut pun dapat semakin memburuk dan membawa suatu negara ke dalam krisis utang, seperti yang lebih dulu dialami Sri Lanka.

"Saat ini ada lebih dari 60 negara yang diperkirakan dalam situasi debt distress atau kondisi keuangan dan utangnya dalam kondisi distress, yang kemungkinan bisa kemudian memicu krisis utang maupun krisis keuangan atau krisis ekonomi," ujarnya dalam acara PLN: Leaders Talk Series #2, Rabu (26/10/2022).

Ia menyebutkan, kondisi sejumlah negara terlilit utang disebabkan sejumlah faktor. Mulanya, pandemi Covid-19 telah membuat APBN suatu negara bekerja sangat keras untuk memulihkan sektor kesehatan dan ekonomi, namun seiring terkendalinya pandemi dan pulihnya ekonomi membuat terjadinya disrupsi dari sisi rantai pasok sebab permintaan meningkat pesat.

Selengkapnya klik di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com