Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Masih Berpotensi Tertekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 11/11/2022, 07:02 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 1,46 persen ke posisi 6.966,83 pada sesi perdagangan Kamis (10/11/2022) kemarin. Koreksi IHSG mengekor bursa saham global yang sebagian besar ditutup melemah.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menilai, IHSG ditutup melemah seiring pelemahan bursa saham global yang mulai khawatir akan data inflasi di Amerika Serikat. Ini berpotensi kembali mengekerek suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) secara agresif pada pertemuan mendatang.

Dennies memproyeksi, pelemahan tersebut berlanjut pada sesi perdagangan Jumat (11/11/2022) hari ini. Indeks saham nasional diprediksi bergerak pada rentang support-resistance 6.924-6.883 dan secara lebih luas 6.883-7.111.

Baca juga: IHSG Ditutup Melemah, Saham UNTR, GOTO, hingga INDY Anjlok Lebih dari 5 Persen

Secara teknikal, Dennies bilang, candlestick membentuk long black body dengan pattern double top pada timeframe daily. Ini mengindikasikan potensi pelemahan IHSG.

Menurutnya, pada hari ini investor akan mencermati data inflasi AS yang bisa menjadi penentu kebijakan moneter kedepan. Asal tahu saja, pada Oktober lalu inflasi AS sebesar 7,7 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih rendah dari proyeksi pasar di kisaran 8 persen secara tahunan.

"Dari dalam negeri masih akan ditopang musim rilis kinerja emiten kuartal III-2022," kata dia, dalam risetnya, Kamis.

Baca juga: Saham Emiten Energi Anjlok, IHSG Parkir di Zona Merah

Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, tekanan terhadap IHSG masih berpotensi berlanjut. Indeks saham diproyeksi bergerak pada rentang 6.954-7.172.

Ia bilang, pergerakan IHSG pada akhir pekan masih terlihat belum keluar dari rentang sideways bahkan memperlihatkan pola tekanan dalam jangka pendek masih cukup kuat. Namun, minat investasi ke dalam pasar modal Indonesia dinilai masih besar, tercermin dari data aliran asing masuk ke pasar modal.

"Sehingga peluang terjadinya koreksi wajar dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat dalam jangka panjang IHSG masih menunjukkan pola uptrend," ucap dia.

Beberapa saham yang menarik untuk dicermati untuk perdagangan hari ini menurut William ialah, JSMR, BBNI, ASII, SMGR, UNVR, SMRA, dan AKRA. Sementara Dennies merekomendasikan saham TOWR, BRPT, META, dan PNBS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com