Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Persen Masyarakat Indonesia Belum Terhubung dengan Internet

Kompas.com - 16/11/2022, 11:10 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mendukung kolaborasi antara pemerintah dan pihak industri dalam membangun literasi digital dan konektivitas internet yang inklusif.

"Presiden memiliki visi pada tahun 2045 bagaimana Indonesia menjadi negara digital yang riil," kata Ketua Umum APJII Muhammad Arif dilansir dari Antara, Rabu (16/11/2022).

Menurut dia, yang terpenting dalam mewujudkan literasi digital dan konektivitas inklusif tersebut adalah bagaimana kolaborasi infrastruktur konektivitas bisa mendukung semua orang beraktivitas atau bekerja melalui internet.

"Kami berharap kolaborasi melalui Industry Task Force (ITF) dapat terus berlanjut dan tidak hanya berhenti di kegiatan G20," kata dia.

Baca juga: Bangun Jaringan Internet di IKN, Menkominfo Lobi Perusahaan AS

Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama dengan pelaku industri teknologi yang tergabung dalam ITF Digital Economy Working Group (DEWG) menyelenggarakan kegiatan bertajuk Digital Industry Collaboration to Enhance Digital Transformation.

APJII memandang perlu menindaklanjuti kegiatan tersebut dalam upaya mewujudkan pengembangan literasi digital di Tanah Air.

Ia mengatakan bahwa kondisi Indonesia yang luas dengan geografis yang beragam membuat belum semua masyarakat bisa menikmati layanan broadband internet.

Dari data yang dimiliki APJII, setidaknya ada 20 persen masyarakat Indonesia belum terhubung ke internet.

Mereka yang belum dapat menikmati layanan broadband internet tersebut mayoritas berada di bagian timur Indonesia dan memiliki kondisi geografis sulit. Dengan demikian, untuk menghubungkan masyarakat di timur Indonesia, dengan kabel serat optik. Hal ini dibutuhkan investasi yang cukup signifikan.

Baca juga: Heboh Ulah Hacker Bjorka, Pemerintah Dinilai Sudah Saatnya Punya Internet Mandiri

"Ini merupakan tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk mendorong penetrasi internet, khususnya kepada masyarakat di timur Indonesia," ujar dia.

Kolaborasi antara Internet Service Provider (ISP) dan perusahaan teknologi (tech company) diperlukan secara bersama bagaimana memikirkan menjangkau penduduk di timur Indonesia, khususnya di pedalaman.

"Kita mendorong agar ada kolaborasi yang apik antara ISP lokal dan tech company," kata dia.

Literasi ini, menurut Arif, merupakan tugas seluruh komponen bangsa, baik pemerintah maupun pemangku kepentingan industri telekomunikasi di Indonesia, sehingga pemanfaatan internet akan jauh lebih produktif dan tidak sekadar hiburan.

Ke depan dia berharap penetrasi broadband internet dan pendidikan dapat berjalan paralel dan seiring serta tidak dapat dipisahkan.

Terkait dengan kolaborasi pemerintah dan sesama pelaku Industri, APJII fokus pada penggelaran infrastruktur telekomunikasi. Sebelumnya, kolaborasi yang dilakukan APJII hanya dengan Kemkominfo. Namun, sejak pandemi APJII sudah menjadi bagian dari transformasi digital Indonesia.

"Saat ini APJII juga berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk pemerintah daerah," ujar dia.

Baca juga: Erick Thohir: Melalui Internet, Sekarang Bisa Belajar Apa Pun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Whats New
5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

Spend Smart
Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

Whats New
Ketidakpastian Global Percepat Adopsi 'Blockchain'

Ketidakpastian Global Percepat Adopsi "Blockchain"

Whats New
XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

Whats New
Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com