Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Masih Ada, Erick Thohir Ingatkan Masyarakat untuk Vaksin "Booster"

Kompas.com - 25/11/2022, 10:40 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, saat ini Covid-19 belum hilang sepenuhnya, sehingga masyarakat sangat perlu melakukan vaksin booster. Dengan melakukan booster vaksin, daya tahan tubuh akan lebih kuat ketika berhadapan dengan virus Covid-19.

“Kita bisa lihat, yang masuk RS (akibat Covid-19) itu 50 persen belum di vaksin, dan 60 persen meninggal. Artinya, penting sekali yang namanya vaksin booster, buatan kita sendiri (IndoVac) aman dan halal,” kata Erick dalam acara IdeaFest 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (24/11/2022).

Erick bilang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menekankan pentingnya vaksin Booster untuk menjaga agar gelombang Covid-19 tidak mengalami kenaikan. Sebelumnya, gelombang Covid-19 diperkirakan akan terjadi di Februari dan Maret 2023.

“Pak Presiden mendorong booster yang tidak lain untuk menjaga gelombang pandemi yang masih berjalan hingga hari ini. Semoga kita bisa memproteksi diri, dan orang-orang yang tiap hari kita temui,” ujar Erick.

Baca juga: Kata Erick Thohir soal Vaksin IndoVac: Efek Sampingnya Tidak Mengkhawatirkan

Mantan Presiden Inter Milan ini mengungkapkan, di bulan November booster Covid-19 mulai digencarakan lagi untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan Covid-19 di tahun depan.

“Bulan November ini kita akan lakukan booster lagi, jangan sampai gelombang berikutnya yang diprediksi Februari-Maret 2023 ini tidak terbendung. Makanya, Pak Presiden ingatkan kita soal penggunaan masker, dan bagaimana kita menjaga daya tahan tubuh kita,” lanjutnya.

Baca juga: Mulai 30 Agustus, Penumpang Kereta Api Jarak Jauh Wajib Vaksin Booster

Nantinya vaksin Booster Covid-19 akan diprioritaskan untuk lansia, tenaga kesehatan atau nakes, serta pekerja dengan mobilitas tinggi. Erick menekankan untuk penggunaan vaksin buatan Indonesia, untuk mendorong kemandirian vaksin. Selain itu juga, vaksin IndoVac merupakan vaksin yang aman, halal, dan memiliki efek samping yang tidak menghkawatirkan.

“Saya rasa kita tidak mungkin terjebak yang namanya impor vaksin terus. Tentu baiya yang dikeluarkan cukup mahal, apalagi pandemi belum berakhir. Kemandirian vaksin ini harus terus kita tingkatkan,” tegasnya.

Baca juga: Bio Farma Siapkan 20 Juta Vaksin Tahun Ini Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19


Erick mengungkapkan, Bio Farma nantinya akan memproduksi vaksin sesuai dengan kebutuhan pemerintah, dan kl masalah saat ini jumlah vaksin yang disiapkan mencapai 5-15 juta. Adapun kapasitas produksi Bio Farma mencapai 2 miliar dosis vaksin.

“Kita akan menambah kapasitas baru untuk mendorong kebutuhan vaksin lainnya, Kita tidak mau kejadian seperti di berbagai negara, yang mengalami kekurangan vaksin,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com