Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tingkatkan Produksi Beras Nasional, Mentan SYL Kawal Gerakan Tanam di Kawasan Food Estate Kapuas

Kompas.com - 26/11/2022, 19:23 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan pengawalan gerakan tanam padi di kawasan Food Estate guna memperkuat atau meningkatkan produksi beras nasional dalam menghadapi tantangan krisis global.

Hal tersebut menjadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam pemanfaatan lahan rawa untuk pengembangan sektor pertanian guna mencukupi ketersediaan pangan.

“Saat ini, kami bersama pemerintah daerah (pemda) dan Komandan Resor Militer (Danrem) mengerjakan kawasan luas ini. Akan tetapi, nanti rakyat yang akan kelola ini dengan kelembagaan yang ada dan berproses sesuai ekosistem pertanian dan pangan. Untuk ke depannya, orang Kalimantan harus katakan dari Kalimantanlah Indonesia Kokok Pangannya dan itu yang akan kami capai di Kalimantan,” ujar Mentan SYL dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/11/2022).

Hal itu disampaikan Mentan SYL usai melakukan gerakan tanam di Desa Bentuk Jaya Blok A5, Dadahup, Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng), Sabtu.

Baca juga: 11 Kelompok Tani di Aceh Besar Dapat Bantuan Alsintan dari Kementan

Mentan SYL menambahkan, pengembangan lahan rawa sebagai lahan pangan masa kini dan masa depan dinilai sangat strategis dan prospektif dalam mendukung ketahanan pangan.
Hal ini mengingat pertambahan jumlah penduduk yang sangat cepat di satu sisi lahan pertanian banyak yang beralih fungsi.

“Ini kami baru belajar satu hingga dua tahun dan hasilnya cukup bagus. Oleh karena itu, Food Estate ini kita tidak hanya andalkan dari padi saja, tetapi ada jagung, kelapa, dan kita berharap kelapa, buah-buahan, serta mangga,” ujar Mentan SYL.

Saat ini, lanjut Mentan SYL, kontribusi produksi pertanian lahan rawan pada pangsa produksi pangan nasional masih rendah karena terkendala oleh kondisi lahan yang masih marjinal.

Selain itu, tata kelola air yang perlu diperbaiki dan budaya lokal serta keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang akan mengelola lahan pertanian juga masih menjadi tantangan.

Baca juga: Soal Permentan 18/2021, Kementan: Masyarakat Dilarang Serobot Kebun Inti Perusahaan

“Minimal, nanti akan ada sekian ratus hingga jutaan pohon kelapa yang bisa dikembangkan secara bertahap dan nanti bisa didirikan pabrik kelapa baru milik rakyat, bukan pengusaha,” ucap Mentan SYL.

Pengembangan kawasan tanaman pangan Food Estate pada lahan rawa di Kalteng merupakan upaya terobosan peningkatan produksi pangan dan stok cadangan pangan nasional, khususnya beras dalam mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 dan krisis pangan dunia.

“Penguatan produksi pangan ke depan harus terjamin. Dengan begitu, Indonesia mampu penuhi (kebutuhannya) sendiri dan bahkan ekspor ke negara-negara lainnya. Hal ini sedang kami benahi dan harus terus berlanjut. Dengan begitu, sekitar satu atau dua tahun sudah bisa dilihat hasilnya," ujarnya.

Ia juga mengimbau, hasil yang dimiliki sekarang harus diligat sebagai upaya menghadirkan ketahanan pangan Indonesia yang lebih kuat.

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, sejak pertengahan 2020 sampai dengan saat ini, pihaknya sudah mengalokasikan program Food Estate di Provinsi Kalteng pada lahan seluas 62.455 hektare (ha).

Adapun program tersebut dihadirkan untuk pengembangan komoditas utama, seperti padi melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan serta pengembangan komoditas pendukung, seperti hortikultura, peternakan, dan perkebunan.

“Kami berharap, program Food Estate dapat berkontribusi pada tambahan stok pangan, baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Kecamatan Dadahup merupakan salah satu lokasi yang diharapkan dapat memberikan kontribusi peningkatan produksi pertanian, khususnya padi,” jelasnya.

Pengembangan lahan Food Estate, lanjut Ali merupakan upaya lintas kementerian, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan pemda. Pelibatan TNI sangatlah diperlukan dan didasarkan pada upaya antisipasi serta respons cepat terhadap perubahan lingkungan strategis yang dinamis.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada jajaran TNI Angkatan Darat (AD) yang sudah membantu melaksanakan dan mendampingi pelaksanaan program di Kementerian Pertanian (Kementan) secara maksimal. Dengan demikian, bersama kami bangun pangan pokok secara nasional,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com