Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Dorong Pemda Belanjakan Dana Mengendap di Bank

Kompas.com - 07/12/2022, 16:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku, seringkali ada pemerintah daerah (pemda) yang tidak senang ketika dirinya mengungkapkan ada dana pemda mengendap di bank. Meski begitu, ia tetap meminta pemda untuk memaksimalkan belanjanya.

"Kalau saya sampaikan dana pemda di perbankannya tinggi, kadang-kadang ada yang enggak seneng juga. 'Ibu saya belum bayar, tapi duitnya itu pasti terbelanjakan'. Yah saya sabar menunggu," ungkapnya dalam acara Seremoni Serah Terima BMN Kementerian PUPR 2022, Rabu (7/12/2022).

Menurut data Kementerian Keuangan, hingga akhir Oktober 2022 dana pemda di bank tercatat sebesar Rp 278,83 triliun, naik Rp 54,89 triliun atau 24,5 persen dibandingkan September 2022, juga tumbuh 22,94 persen dibandingkan Oktober 2021.

Baca juga: Jokowi Jengkel Dana Pemda Mengendap di Perbankan Capai Rp 278 Triliun

Maka dari itu, Sri Mulyani mendorong pemda untuk membelanjakan APBD-nya.

"Namun, saya tidak mendorong untuk dibelanjakan habis asal habis, tidak juga," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia mengakui, membelanjakan anggaran negara memang bukan perkara mudah, sebab pengeluaran yang dilakukan tidak bersifat personal. Belanja memerlukan perencanaan sebelum kemudian dieksekusi dengan baik.

Khususnya pada belanja modal untuk pembangunan fisik akan menghadapi banyak tantangan, mulai dari perencanaan, studi kelayakan, persoalan teknis, hingga persoalan lingkungan.

"Tidak hanya sekadar minta anggaran, kemudian melakukan bidding (lelang), procurement (pengadaan), kontraktor jalan, baru nanti lihatnya bulan Desember, enggak. Harus dilihat terus. Ini lah yang selalu ditekankan oleh Bapak Presiden kalau eksekusinya bagus maka hasil pembangunan itu akan juga bagus," jelasnya.

Baca juga: Naik, Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 233,8 Triliun per September 2022

Sri Mulyani pun memperkirakan sampai akhir Desember 2022, dana pemda yang tersimpan di bank tidak akan terpakai seluruhnya. Menurutnya, akan ada sisa dari anggaran di dalam APBD yang tidak terbelanjakan yakni sekitar Rp 100 triliun.

"Tapi nanti akhir tahun memang tetap ada sih yang mengendap sekitar Rp 100 triliun, yang ternyata memang tidak tergunakan," kata dia.

Adapun pada tahun ini alokasi belanja pemda sebesar Rp 1.196 triliun, namun realisasinya baru mencapai Rp 818 triliun atau 68,2 persen dari pagu. Secara pola, belanja akan meningkat di akhir tahun, namun realisasinya tidak semua terbelanjakan, seperti di 2021 realisasi belanja pemda hanya mencapai 93 persen.

Baca juga: Kemenkeu Proyeksi Dana Pemda Mengendap di Bank hingga Akhir Tahun Capai Rp 109,6 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com