Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Yuniarti, Dokter Hewan yang Berinovasi Ciptakan Bumbu Rendang Tahan Setahun Tanpa Pengawet

Kompas.com - 09/12/2022, 18:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

Untuk menghindarkan rendangnya dari bahan pengawet, ia kemudian belajar tentang teknik retort yang memungkinkan makanan awet tanpa pengawet.

Dadak Black Rendang ini diklaim bisa tahan selama 12 bulan dalam suhu ruangan. Dengan begitu rendang ini juga cocok untuk dibawa orang yang gemar pergi ke luar negeri, misalnya jamaah haji atau umroh.

Ke depan, Yuniarti ingin produk Dadak Black Rendang ini dapat masuk pasar ekspor. Ia menargetkan tahun depan, produknya sudah bisa dikirim ke luar negeri.

Lebih lanjut, Yuniarti menjelaskan, sebuah waralaba makanan asal Indonesia pernah memesan Dadak Black Rendang sebanyak 2,7 ton Desember 2021.

"Ternyata untuk topping sandwich, lalu kurang karena omzetnya banyak. Total hampir 3,6 ton sampai Maret 2022 pesannya," jelas dia.

Dari sana ia mulai melihat banyak peluang untuk mengembangkan produk bumbu rendang siap masak ini.

Ia bilang, produknya ini bisa digunakan untuk membuat nasi goreng rendang, rendang tempe, sampai untukk topping sandwich.

Dadak Black Rendang ukuran 120 gram dibanderol Rp 65.000. Ukuran ini bisa digunakan untuk memasak setengah kilo daging.

Sedangkan, untuk ukuran 500 gram dibanderol dengan harga Rp 175.000. Jumlah tersebut bisa digunakan untuk memasak 2 kg daging.

"Kalau untuk masak tempe bisa lebih banyak, karena daya serapnya beda" timpal dia.

Selain itu, ia juga menjual berbagai olahan lain misalnya rendang paru, rendang daging, dan orek tempe yang juaa menggunakan teknik retort untuk membuat produk awet.

Saat ini Dadak Balck Rendang bisa didapatkan di berbagai e-commerce dan ritel modern.

Terakhir, ia menjelaskan produk Dadak Black Rendang berbeda dengan produk usaha lain karena butuh edukasi dan demonstrasi langsung untuk membuat konsumen paham.

Baca juga: Kisah Mantan Satpam yang Sukses Bisa Ekspor Tas Kulit ke Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com