Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SSIA Alokasikan Capex Rp 1,3 Triliun pada 2023, Bangun Subang Smartpolitan

Kompas.com - 15/12/2022, 23:30 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1,3 triliun pada 2023. Sebagian besar dana itu akan dialokasikan untuk pembangunan proyek Subang Smartpolitan.

VP Head of Investor Relations SSIA Erlin Budiman mengatakan, dana yang dialokasikan perusahaan untuk membangun proyek Subang Smartpolitan sebesar Rp 1 triliun. Dana ini akan digunakan untuk pengembangan lahan dan akuisisi lahan proyek tersebut.

Sedangkan sisa dana capex akan digunakan untuk unit bisnis lain. Ini meliputi bisnis di Edenhaus Simatupang dan segmen perhotelan.

Baca juga: Efek jika GoTo Masuk Konstituen Indeks Global

"Capex 2023 sebesar Rp 1,3 triliun, utamanya itu kita untuk Subang Smartpolitan sebesar Rp 1 triliun," kata Erlin saat paparan publik secara virtual, Kamis (15/12/2022).

Pada kesempatan yang sama Direktur SSIA The Jok Tung menegaskan, perusahaan memang membutuhkan dana capex yang besar untuk ekspansi di kawasan Subang. Pasalnya, perusahaan masih perlu akuisisi lahan strategis dan mengerjakan infrastruktur.

Dia berharap, tahun depan sudah dapat melakukan penjualan lahan. Adapun serah terima diharap dapat dilakukan pada 2024.

Terkait perolehan dana capex, Jok Tung menyebut, perusahaan masih punya sisa dana dari penjualan pergudangan. Sebelumnya, SSIA menjalankan aksi divestasi pergudangan dengan nilai Rp 562,27 miliar pada Juni 2022.

Baca juga: Bertemu Menkeu Qatar, Erick Thohir Bahas Investasi hingga Promosikan Batik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com