Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memesan Saham Rights Issue BTN

Kompas.com - 28/12/2022, 18:00 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten perbankan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) resmi memulai masa pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau exercise right pada Rabu (28/12/2022) hingga 5 Januari 2022.

Bank pelat merah yang berfokus pada segmen properti itu menawarkan sebanyak-banyaknya 3,44 miliar saham baru seri B atau setara sebesar 24,54 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHMETD II.

Adapun pemegang 100 juta saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan (saham lama) yang namanya tercatat dalam dafar pemegang saham (DPS) perseroan pada tanggal terakhir pencatatan (recording date), yakni 26 Desember 2022, berhak atas 32.525.443 HMETD.

Baca juga: BTN Bidik Pasar KPR Segmen Menengah Atas

Kemudian, 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 1.200 per saham.

Lantas, bagi investor yang berhak dan ingin mengikuti aksi korporasi BBTN, namun belum tahu caranya, bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini.

Pertama, pastikan telah memiliki HMETD atau rights dengan kode BBTN-R di dalam portofolio online trading.

Bagi yang ingin menebus HMETD menjadi saham BBTN, bisa menghubungi sekuritas masing-masing. Pasalnya, proses penebusan HMETD dari masing-masing sekuritas berbeda-beda.

Sebagian sekuritas telah memiliki perintah penebusan HMETD di aplikasi online trading, namun ada sekuritas yang masih pakai cara konvensional seperti mengirim email untuk instruksi penebusan HMETD.

Baca juga: BTN Tetapkan Harga Rights Issue Rp 1.200 per Saham


Umumnya, email untuk instruksi HMETD memiliki format sebagai berikut ini :

  • Instruksi Pelaksanaan : Rights Issue/HMETD BBTN-R
  • Nama Nasabah : XXX
  • Kode Nasabah : XXX
  • Kode Efek : BBTN-R
  • Jumlah pelaksanaan (dalam lembar) : XXX Lembar

Setelah mengirim email pastikan telah mendapatkan balasan dari broker bahwa instruksi penebusan telah diterima. Bila tidak ada balasan email, hubungi contact center masing-masing sekuritas.

Dalam aksi korporasi ini, setiap 1 HMETD bisa ditukar dengan dengan 1 saham BBTN dengan harga pelaksanaan Rp 1.200.

Jadi misal Anda mau menebus 1 lot atau 100 HMETD maka harus menyiapkan dana Rp 120.000 di rekening dana nasabah (RDN) dengan status likuid atau T+0.

Baca juga: Persiapan Nataru, Bank BTN Siapkan Dana Tunai Rp 19 Triliun

Penebusan HMETD tidak bisa menggunakan dana T+1 atau T+2.

Penebusan HMETD hanya bisa dilakukan pada tanggal 28 Desember 2022 hingga 5 Januari 2023. Setelah tanggal tersebut, HMETD akan hangus tidak bisa diperjualbelikan atau ditebus menjadi saham baru.

Bagi anda yang sudah menebus HMETD maka saham baru akan didistribusikan pada tanggal 30 Desember 2022 sampai 9 Januari 2023.

Setelah muncul di rekening saham, anda bisa langsung memperjualbelikan saham baru tersebut seperti biasa.

Baca juga: Perkuat Ekosistem Perumahan, BTN akan Luncurkan SuperApp Awal 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com