JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana melarang penjualan rokok eceran atau ketengan, bagaimana nasib pembeli terkait larangan tersebut?
Salah satu pembeli, Salman mengatakan, akan memilih membeli rokok satu bungkus atau per pack. Karena menurut dia, rokok itu merupakan kebutuhan pokok yang wajib ada.
"Mending beli satu bungkus karena buat perokok, rokok itu kebutuhan pokok," katanya kepada Kompas.com, Kamis (29/12/2022).
Tetapi, di kala kantong menipis, rokok lintingan jadi pilihannya. Selain harganya murah, mengonsumsi rokok lintingan juga tahan lama. Biasanya, Salman merogoh kocek Rp 20.000 untuk membeli tembakaunya saja.
Baca juga: Soal Larangan Jual Rokok Ketengan, Pedagang Kaki Lima Bakal Surati Jokowi
Belum termasuk kertas pembungkusnya dan lem perekat rokok lintingan. Namun harga Rp 20.000 tersebut setara dengan 50 rokok batangan yang didapat.
"Biasa beli Rp 20.000 dapat 50 lebih lintingan. Itu pun tergantung kualitas tembakaunya. Kalau yang bagus agak mahalan. Lintingan harganya murah banget, tapi repot ngelintingnya," ungkapnya.
Kendati demikian, rokok lintingan dan rokok yang satu bungkus bagi pecandu rokok tidak jauh berbeda masa bertahan untuk dikonsumsinya.
"Kalau rokok lintingan biasa habis dua sampai tiga hari. Satu pack tahan dua hari, tapi yang isi 16 batang," kata Salman.
Rencana pemerintah mengeluarkan larangan penjualan rokok batangan menuai pro dan kontra dari sejumlah elemen masyarakat, tak terkecuali konsumen. Komunitas Perokok Bijak menilai aturan ini tidak masuk akal karena sulit diimplementasikan.
Ketua Komunitas Perokok Bijak Suryokoco Suryoputro mengatakan, konsumen akan selalu mencari cara agar dapat mengakses rokok. Bukannya mengurangi konsumsi, larangan penjualan rokok ketengan justru akan meningkatkan konsumsi rokok.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.