JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) merelokasikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Dan Gas (PLTDG) dari Batanghari, Sumatera Selatan ke Halmahera Timur, Maluku Utara untuk memasok kebutuhan listrik bagi pabrik Smelter Feronikel milik PT Aneka Tambang, Tbk (Antam).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kolaborasi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menjadi salah satu wujud dukungan dalam hilirisasi industri nikel di tanah air.
"Kami memastikan pasokan listrik untuk Smelter Feronickel Halmahera Timur cukup hingga jangka panjang. Kesiapan pasokan listrik akan menjadi landasan untuk sektor industri pertambangan nikel bisa cepat berkembang," ujar Darmawan dalam siaran pers, Senin (2/1/2023).
Baca juga: PLN Bakal Terapkan Smart Meter, Seperti Apa?
Darmawan menambahkan, relokasi tahap pertama dilakukan dengan daya sebesar 15 mega watt (MW). Ini adalah tindak lanjut dari Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) yang disepakati kedua belah pihak pada Maret 2022.
Selanjutnya pada Februari 2023 akan dinyalakan tahap kedua dengan daya 75 MW.
"Tugas kami di PLN memastikan pasokan listrik untuk mendorong laju pertumbuhan perekonomian hingga menciptakan multiplier effect melalui kesiapan pasokan listrik untuk industri dan bisnis," lanjut Darmawan.
Darmawan mengatakan, untuk bisa memenuhi kebutuhan listrik tahap pertama sebesar 15 MW tersebut, dalam waktu 9 bulan dengan mensinkronkan 1 mesin pembangkit sebesar 15 MW dari total 5 unit dari Sumatera Selatan sebesar 51 MW dan Jambi sebesar 60 MW.
Baca juga: Hingga November 2022, PLN Catat Pertumbuhan Penjualan Listrik 6,61 Persen
Darmawan mengungkapkan, kerja sama ini juga menandakan sinergi antar BUMN untuk mendorong perekonomian nasional. Karena, PT Antam merupakan BUMN Holding Industri Pertambangan yang berfokus pada implementasi inisiatif strategis pengembangan berbasis hilirisasi.
"Inisiatif ini sangat penting untuk meningkatkan nilai tambah komoditas produk tambang," jelasnya.
Direktur Pengembangan Usaha Antam Dolok Robert Silaban mengatakan, penyalaan listrik perdana ini merupakan langkah yang sangat penting untuk kesuksesan proyek pembangunan Smelter Feronikel di Halmahera Timur.
Saat ini, pihaknya tengah berkonsentrasi dalam penyelesaian proyek pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur beserta dengan infrastruktur pendukungnya.
"Melalui sinergi positif dan komitmen yang kuat antara PT Antam dengan PT PLN, implementasi PJBTL dapat terlaksana secara optimal. Hal ini sangat berguna dalam mempercepat penyelesaian fase pembangunan Pabrik Feronikel Haltim," ucap Dolok.
Dolok menambahkan, nantinya Smelter Feronikel Halmahera Timur berkapasitas 13.500 ton nikel ini akan menambah portofolio total kapasitas produksi terpasang feronikel tahunan PT Antam sebesar total 40.500 Ton Nikel.
"Sejalan dengan kemajuan proses pengadaan listrik serta penyelesaian fase konstruksi pabrik, direncanakan Pabrik Feronikel Haltim dapat mulai beroperasi pada semester kedua Tahun 2023," tegas Dolok.
Baca juga: Sri Mulyani Sudah Lunasi Utang Kompensasi dan Subsidi Energi ke Pertamina-PLN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.