Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapanas Akan Tutup Keran Impor Bulog Ketika Panen Raya Tiba

Kompas.com - 11/01/2023, 11:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia kini mulai memasuki panen raya menyusul adanya panen raya perdana di Desa Ciptamarga, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin, 9 Januari 2023 kemarin oleh Kementerian Pertanian dengan luas 2.000 hektar dan hasil panen 8 ton per hektar.

Badan Pusat Statistik (BPS) juga memperkirakan ada puncak panen yang berlangsung pada bulan Maret-April 2023 mendatang.

Sementara di sisi lain harga beras petani dikhawatirkan akan jatuh lantaran hingga kini pemerintah masih melakukan importasi beras.

Baca juga: Tekan Harga Cabai, Bapanas Kembangkan Teknologi Green House

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah akan langsung menghentikan impor saat puncak panen raya tiba. 

"Begitu panen raya, keran impor Bulog kita tutup," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (10/1/2022).

Lebih lanjut Arief mengatakan, saat ini pun Bulog masih mengejar target impor beras sebanyak 200.000 ton yang belum terealisasi pada tahun lalu.

Adapun impor beras yang sudah terealisasi per Desember 2022, menurut Arief, baru sebanyak 62.000 ton. Sementara Bulog menargetkan impor sebanyak 300.000 hingga pertengahan Februari 2023.

Di DKI Jakarta sendiri pun, kata Arief, telah menugaskan Bulog untuk menyalurkan CBP sebanyak 2.000 ton.

Dari total tersebut, Perum Bulog sudah mendistribusikan beras impor ke Pasar Beras Cipinang sebanyak 1.000 ton pada pagi hari tadi.

"Di jakarta disiapkan 2.000 ton, pagi ini tadi (sudah keluar) 1.000 ton ke pasar induk beras cipinang. Kemudian di jawa timur masif dilakukan di outlet-outlet," kata Arief.

Baca juga: Bapanas Bakal Tetapkan Harga Acuan Pembelian Beras Medium, Sekitar Rp 9.000 per Kg

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan panen raya perdana padi awal tahun 2023 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang merupakan sentra produksi beras nasional.

Mentan SYL mengklaim panen ini merupakan gerak cepat Kementan yang bersinergi dengan pemerintah daerah memastikan produksi beras nasional karena panen raya padi berlangsung pada Januari sampai Maret 2023 di semua wilayah Indonesia.

"Kita hadir di sini (Karawang) bersama Wakil Bupati Karawang dan jajaran Kementan, mengawali panen padi 2023. Di kecamatan Jayakerta ini luas panen padi 2.000 hektar dan hasil panen luar biasa 8 ton perhektar. Kita juga hadir untuk memastikan kalau Karawang baik, maka Indonesia baik-baik saja dan kalau Karawang bersoal Indonesia pun bersoal karena Karawang adalah ukuran keberhasilan produksi padi Indonesia," ujar Mentan SYL pada acara panen padi varietas Ciherang dan Inpari, seperti yang dikutip kompas.com lewat siaran resminya, Senin (9/1/2023).

Belum lagi, lanjut SYL, berdasarkan prognosa atau perkiraan BPS, luas panen padi pada Februari 2023 mencapai 1,4 juta hektar dan puncak panen berlangsung pada bulan Maret-April.

Berarti, menurut dia, jika produktivitas 6 ton per hektar, ada produksi padi lebih kurang 4 juta ton, sehingga ini membuktikan adanya panen raya padi dengan produksi atau ketersediaan beras melimpah.

"Selama 3 tahun terakhir ini alam di Indonesia sangat bersahabat dan di tahun 2023 tentu ada tantang perubahan iklim ekstrim sehingga setelah panen paling lama 14 hari harus segera disiapkan penanaman kembali. Kita berharap penanaman tiga kali setahun, yaitu padi-padi-palawija atau sebaliknya. Kemudian kita pun perkuat sistem logistik pangan," jelasnya.

Baca juga: Harga Beras Masih Mahal, Bapanas Sebut Penyaluran Belum Optimal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com